Jepang Ucap Terima Kasih Perpres Pelabuhan Patimban Keluar

Ilustrasi. Salah satu pelabuhan di Jepang.
Sumber :
  • BBC

VIVA.co.id – Ada misi khusus dalam kunjungan Duta Besar (Dubes) Jepang menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Selain memberikan hibah ke Kementerian PUPR, Jepang juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pelabuhan Patimban.

Begini Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Patimban dan Rutenya

Dalam Perpres Nomor 47 tahun 2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, disebutkan proyek tersebut ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dan Presiden Joko Widodo mengizinkan empat sumber pembiayaan untuk pembangunan pelabuhan itu.

Dalam pasal 3 ayat 1 Perpres tersebut disebutkan, pembiayaan penyelenggaran Pelabuhan Patimban dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pinjaman dan/atau hibah dari luar negeri, kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta sumber lainnya yang sah.

Menhub: Pelabuhan Patimban Lengkapi Fungsi Bandara Kertajati

"Jadi, Dubes ke sini sebagian menindaklanjuti kunjungan Presiden ke Jepang kemarin. Ada tiga hal yang dibicarakan, salah satunya menginformasikan bahwa Jepang berterima kasih sudah ada Perpres soal pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai pengganti Cilamaya," kata Basuki di kantornya, Kamis 23 Juni 2016. 

Ia menjelaskan, dalam pembangunan Pelabuhan Patimban, pihaknya mempunyai peran dalam menyelesaikan akses jalan ke Pelabuhan Patimban. Pada saatnya nanti, kata Basuki, akan ada akses jalan dari Tol Cipali ke Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat tersebut. 

Menhub Pede Pelabuhan Patimban Bisa Saingi Shanghai dan Singapura

"Jadi, tugas PU adalah bagaimana akses ke Pelabuhan. Kemarin, pak Dirjen Hermanto Dardak sudah meninjau ke sana akses yang harus dibangun dari Cipali ke Patimban," katanya. 

Selain itu, kata Basuki, dalam kunjungan tersebut pihak Jepang juga memberikan masukan kepada pihaknya terkait dengan modernisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya. Kecepatan kereta di jalur ini bisa meningkat hingga 130 kilometer per jam. 

"Lalu, pembicaraan Presiden soal modernisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya, sehingga bisa meningkatkan kecepatan yang 60-80 km per jam bisa 100 sampai 130 km per jam. Caranya, ternyata mengurangi persimpangan sebidang antara jalan raya dan kereta api," tutur Basuki. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya