Nuansa Lebaran, IHSG Berpotensi Naik

Pasar menyambut gembira susunan menteri-menteri baru Jokowi di bidang ekonomi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan jelang libur Lebaran diperkirakan berbalik arah ke zona hijau. Para investor mulai mempersiapkan diri menjalani libur panjang di tengah perhatian paska pengumuman keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa pekan lalu. 

Mengingat Momen Mudik Maut di Brebes Exit Tahun 2016, Belasan Orang Tewas

"Antisipasi libur panjang tentunya wajib kita perhatikan, ditambah oleh tekanan yang terjadi dalam pasar global, serta harga komoditas," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Senin, 27 Juni 2016.

William mengatakan, nuansa libur panjang lebaran yang mulai terasa, akan terlihat dari ruang gerak rentang konsolidasi yang masih belum akan ditinggalkan oleh IHSG. Namun, potensi kinerja positif masih terlihat cukup kuat jika melongok capital inflow atau arus modal masuk yang masih terus deras membanjiri pasar Indonesia.

Resident in UK Can Only Buy Three Tomatoes, Peppers and Cucumbers

Menurutnya, pengumuman Britan Exit yang akhirnya memberikan tekanan terhadap pergerakan pasar modal di hampir seluruh belahan dunia. Namun hal ini dinilai akan bersifat sementara.

"Masih akan ada proses pasca keputusan tersebut yang  tentunya hal tersebut akan membuat pasar akan lebih tenang dalam pergerakkannya dan kembali dalam kondisi stabil," tuturnya.

Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Thomas Tuchel Terancam Diusir dari Inggris

William menyampaikan, target batas bawah atau support masih terlihat kuat pada level 4.802. Dengan target batas atas resistance berada pada level 4.904.

Momentum ini lanjut dia dapat dimanfaatkan oleh investor jangka menengah dan panjang untuk melakukan akumulasi beli beberapa saham, mengingat pengaruh global terlihat hanya akan berdampak sementara.

Pihaknya merekomendasikan agar para investor mengakumulasi saham-saham di antaranya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Kemudian, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG)  PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya