Daging Sapi Hasil Penyelundupan Meningkat 10 Kali Lipat

Ilustrasi daging sapi impor .
Sumber :

VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menghibahkan 21,8 ton daging sapi, yang terdiri dari tetelan (frozen boneless beef trimmings), jeroan leher (beef offoal ‘a’ neck bones), dan buntut (bone in beef tendon), kepada masyarakat pada hari ini, Kamis 30 Juni 2016.

Viral, Warga Berebut Daging Sitaan yang Telah Ditimbun Bea Cukai di Bengkalis

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, 21,8 ton daging yang dihibahkan pemerintah, berasal dari pencegahan importasi yang dilakukan Bea dan Cukai, karena memang 21,8 ton daging sapi tersebut termasuk dalam kategori jenis produk hewan yang tidak diperbolehkan impor.

Bambang menjelaskan, pencegahan terpaksa dilakukan, karena importir daging sapi tersebut tidak dapat memenuhi kuota yang ditetapkan, sehingga melanggar ketentuan administratif yang diberlakukan pemerintah. Alhasil, daging-daging tersebut disita dan dijadikan barang milik negara.

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 380 Kg Daging Ilegal dari Malaysia

“Maka barang ini bisa dilelang, ditetapkan status penggunaannya, dihibahkan, dan digunakan,” kata Bambang, dalam konferensi pers di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 30 Juni 2016.

Jika dibandingkan dengan periode tahun lalu, Bambang mencatat adanya lonjakan penyelundupan daging sapi . 

Terjun Langsung Tinjau Lokasi Bencana, Menkeu Bangkitkan Semangat

Pada tahun lalu, realisasi pencegahan importir daging sapi yang dilakukan DJBC mencapai 23,4 ton daging. Namun, di tahun ini yang baru berjalan selama enam bulan, sudah 385,5 ton daging sapi yang diamankan oleh pemerintah.

“Jadi, ini memang naik 10 kali lipat dibandingkan pada tahun lalu,” kata dia.

Atas dasar ini, pemerintah pun berinisiasi untuk menghibahkan daging sapi yang berasal dari Australia dan Selandia Baru tersebut. 

Apalagi, jelang hari raya Lebaran, kebutuhan konsumsi masyarakat akan daging sapi diyakini akan terus meningkat. Diharapkan, hibah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Hibahnya nanti akan diberikan kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, lalu diberikan kepada Kementerian Sosial, lalu langsung bisa didistribusikan langsung ke masyarakat,” kata Bambang.

Sebagai informasi, sebanyak 21,8 ton daging sapi tersebut di antaranya terdiri dari 14,4 ton tetelan (frozen boneless beef trimmings), 5,6 ton jeroan leherr (beef offal 'a' neck bones), dan 1,85 ton buntut (bone in beef tendon).

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya