Jelang Libur Panjang, Penurunan IHSG Wajar

Papan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere

VIVA.co.id – Setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat melejit hingga menyentuh ke level tertinggi di posisi 5.039 dan level terendah di 4.971, pada saat penutupan akhir pekan ini justru ditutup melemah 45,06 poin ke posisi 4.971.

Harga Sahamnya Kerap Anjlok, Pihak GOTO Akhirnya Buka Suara

Menurut Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hamdi Hassyarbaini, penurunan indeks banyak disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking dan libur panjang di Lebaran tahun ini.

"Jadi indeks kita turun pada saat penutupan perdagangan akibat dari profit taking dan libur panjang," kata Hamdi saat ditemui di Pondok Indah Mall (PIM) 2, Jakarta Selatan, Jumat 1 Juni 2016.

IHSG Anjlok Didorong Gelombang Aliran Modal Keluar, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Hamdi menjelaskan bahwa profit taking yang terjadi lantaran sudah momen jelang libur panjang, sehingga pelaku pasar dan investor ingin mengamankan portofolio yang ada di pasar modal.

Hamdi melanjutkan, selama beberapa hari yang lalu sudah meraih level yang tinggi. Dengan demikian, indeks yang mengalami penurunan hari ini terbilang sangat wajar.

Siapkan Rights Issue, J Trust Bank Bidik Tambahan Modal Rp1,2 T

"Meski ada profit taking, asing kan masih net buy. Asing tidak pengaruh libur Lebaran tahun ini, mereka masih tetap," tuturnya.

Indeks pada penutupan perdagangan Jumat, 1 Juli 2016, sore ditutup ambruk di 45,066 poin atau setara 0,898 persen ke posisi 4.971. IHSG sempat mencapai ke level tertinggi di posisi 5.039 dan level terendah di 4.971.

Volume perdagangan saham sebanyak 5,6 miliar unit senilai Rp5,48 triliun. Lalu sebanyak 117 saham menguat, 184 saham melemah, 85 saham stagnan, dan frekuensi transaksi 224.625 kali.

Sejalan dengan pergerakan IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga makin melemah 10,20 poin menjadi 850, dan indeks JII merosot 7,50 poin menjadi 686. Sore ini, hanya sektor agri dan pertambangan yang terpantau menguat masing-masing sebesar 2,33 poin dan 13,24 poin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya