- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA.co.id – PT Medco Energi Internasional Tbk telah resmi mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional selaku perusahaan tambang yang mengendalikan 82,2 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara dengan nilai US$2,6 miliar.
Meski begitu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan bahwa proses divestasi saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut harus tetap berjalan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Namun, Kementerian Keuangan selaku bendahara negara berkali-kali menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak mengalokasikan dana khusus dalam kas keuangan negara untuk menyerap divestasi saham Newmont.
Menteri ESDM Sudirman Said mengakui bahwa Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kerap kali menyatakan bahwa divestasi Newmont bukanlah menjadi prioritas yang harus dilakukan pemerintah.
Kendati demikian, mantan bos PT Pindad itu memberikan sinyal adanya ketertarikan pemerintah untuk mencaplok divestasi saham Newmont sebesar tujuh persen.
"Meskipun menkeu bilang bukan prioritas, tapi ada hak kalau pemerintah mau ambil," kata Sudirman di kantornya, Jakarta, Jumat 1 Juli 2016.
Sebelumnya, Menkeu Bambang mengatakan bahwa pemerintah lebih memilih untuk mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur dibandingkan harus menyerap divestasi tujuh persen saham milik Newmont.
"Kami memutuskan investasi infrastruktur lebih penting daripada beli Newmont," kata Bambang beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Sony Loho mengungkapkan, opsi paling memungkinkan untuk mencaplok divestasi saham Newmont adalah melalui Badan Usaha Milik Negara.
Pemerintah, kata Sonny, saat ini masih mengkaji perusahaan pelat merah yang dianggap memiliki dana untuk mengakuisisi saham Newmont.
"Alternatifnya itu BUMN. Nanti akan kami lihat dulu," kata Sonny.
