Cerita Pertamina Kewalahan Hadapi Preman di Ruas Tol Brexit

Ahmad Bambang.
Sumber :

VIVA.co.id – Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) pada saat kemacetan arus lalu lintas di ruas tol khususnya pintu keluar Brebes timur (Brexit), saat mudik Lebaran dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Untung yang dipatok tak sedikit, satu liter BBM bisa dijual hingga mencapai Rp30 ribu.

Legislator PKS Soroti 'Kencing' Solar yang Ditengarai Biang Kelangkaan

Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang mengaku kewalahan mengantisipasi pengecer BBM liar itu. Pihaknya masih kecolongan, meskipun telah bekerja sama dengan Kepolisian untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Terus terang kami kecolongan. Kami sudah kerja sama dengan Polisi dan Polantas. Tetapi, polisi dan Polantas ini sibuk atur jalan. Akhirnya, SPBU enggak ada yang jaga. Jadi, ada yang mau beli bensin di SPBU dihalangi preman-preman beli eceran pakai derigen dijual mahal," kata Ahmad Bambang ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 11 Juli 2016. 

Inggris Bantah Negaranya Krisis BBM

Pertamina pun, menurutnya, mengaku kewalahan dalam menertibkan oknum tidak bertanggung jawab itu. Kata Bambang, polisi lalu lintas pun sudah kehabisan tenaga untuk mengatur jalan yang macet, sehingga tidak sempat untuk menertibkan pengecer liar tersebut. 

Meski demikian, ia melanjutkan, pihaknya yakin pada saat arus balik tahun ini tidak akan terjadi lagi hal serupa. Sebab, kata dia, aparat Brimob sudah diturunkan. 

Gara-gara HTI Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Cek Faktanya

"Ini memang jadi hambatan, makanya arus balik kita minta Brimob diturunkan, kita kecolongan banget. Mereka bilang, beli bensin di sini (harus di jalan), di SPBU (dibilang) kosong. Lalu, masyarakat disuruh beli per liter Rp30 ribu," katanya menceritakan.

Selain itu, dia mengaku telah berupaya secara maksimal untuk melakukan penyaluran BBM di saat arus mudik kemarin. Namun, parahnya kemacetan membuat distribusi BBM terhambat padatnya kendaraan. 

"Padahal, saya sudah kirim motor, pakai kemasan segala. Akhirnya, apa yang bisa? Ya, harus jalur udara. Masih untung, sekarang kita sudah antisipasi dengan menyiapkan motor, mobil pick up, itu masih untung. Kalau enggak ada, ya lebih parah lagi," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya