VIVA.co.id – Kedai kopi Starbucks mengumumkan, akan menaikkan upah para pekerjanya pada Oktober mendatang. Kebijakan itu hanya berlaku pada pekerjanya di semua toko yang berada di Amerika Serikat.
Dilansir dari BBC, Selasa 12 juni 2016, kenaikan gaji dipatok di kisaran 5-15 persen. Kebijakan tersebut dilakukan, di tengah banyak kritikan yang datang karena memotong jam kerja stafnya dan menaikkan harga untuk memenuhi harapan mendapatkan keuntungan lebih.
Dalam sebuah surat kepada karyawan, Chief Executive Starbucks, Howard Schultz mengatakan, perusahaan sedang mencari keseimbangan antara keuantungan dan tanggung jawab sosial.
" Mencapai keseimbangan antara keuntungan dan kesadaran sosial adalah tanggung jawab saya secara pribadi," tulis Schultz.
Di AS, Starbucks mempekerjakan setidaknya 150 ribu pekerja. Pemangkasan jam kerja, baru-baru ini mendapatkan kecaman dari karyawan yang mengklaim penghasilan mereka terpotong.
Lebih dari 12.800 orang menandatangani petisi online yang berisi penolakan kebijakan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Schultz mengatakan, perusahaannya akan meninjau ulang kebijakan itu untuk memastikan karyawannya mendapatkan jam kerja yang dibutuhkan, tetapi dengan syarat-syarat tertentu. (asp)
Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak
Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.
