Investasi Industri Makanan Diproyeksi Tembus Rp50 Triliun

Seorang warga sedang berbelanja di salah satu supermarket di Jakarta.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Ketua Asosiasi Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengharapkan, investasi untuk sektor industri makanan dan minuman sepanjang 2016 dapat mencapai Rp50 triliun.

GAPMMI Tegaskan Heboh Bahaya BPA Galon Guna Ulang Itu Hoax

"Mudah-mudahan jauh lebih bagus tahun ini, dilihat dari trennya 2016. Harapan saya, bisa di atas Rp50 triliun," kata Adhi idi Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu 13 Juli 2016.

Menurut Adhi, pihaknya juga berharap investasi sepanjang 2016 ini bisa menyamai, atau melebihi capaian investasi industri makanan dan minuman pada 2014 lalu yang nilainya mencapai Rp40 triliun. 

Persaingan Usaha Industri Makanan dan Minuman Paling Tinggi pada 2020

"Harapan saya, membanderol investasi tersebut sebesar Rp50 triliun, agar bisa kembali ke 2014 yang mencapai investasi sebesar Rp40 triliun. Namun, kali ini kita mau mencapai angka lebih besar lagi," kata Adhi.

Di samping itu, lanjut dia, jika melihat tren sepanjang kuartal pertama tahun ini yang cukup positif, seharusnya pencapaian angka tersebut bisa terjadi, karena banyaknya investor berminat masuk ke industri intermediate (setengah jadi), seperti industri gula dan pewarna.

Harga Minuman Beralkohol Naik Picu Inflasi Oktober 2020

Dengan demikian, tren ini dalam industri hilir makanan dan minuman akan terbantu. Dikarenakan, berpotensi mengurangi impor gula dan pewarna yang selama ini banyak dilakukan perusahaan di Indonesia. Adapun tiga investor asing yang berminat masuk ke industri intermediate, menurut Adhi berasal dari Korea, Jepang, dan India. (asp)

Ilustrasi industri makanan dan minuman.

LPEI Buka Pasar Produk Mamin RI ke Singapura dan Malaysia

Business matching bekerja sama dengan Export Center Surabaya, Kementerian Perdagangan. Puluhan buyers dari Malaysia dan Singapura siap serap produk mamin RI.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2021