VIVA.co.id – Pemerintahan Joko Widodo tengah berupaya meningkatkan akses transportasi di pulau Jawa melalui pembangunan Jalan Tol Trans Jawa, yang ditargetkan tersambung secara keseluruhan pada tahun 2018 sampai Surabaya.
Sejumlah pembebasan lahan mulai dijalankan paralel dengan pekerjaan konstruksi. Kepada Sub Direktorat Pengadaan Lahan Ditjen Bina Marga, Herry Marzuki mengungkapkan bahwa ada satu ruas tol di Trans Jawa yang pekerjaan konstruksinya masih mandek yakni ruas tol Pemalang-Batang yang masih menunggu kesiapan lahan.
"Iya belum (progres konstruksinya), karena ada perubahan (pemegang saham) dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) juga jadi masih belum, kira-kira Oktober atau November mulai lagi konstruksinya, jadi nanti tergantung badan usahanya," kata Herry di kantornya, Kamis 14 Juli 2016.
Ia menjelaskan ruas tol Pemalang Batang yang memiliki panjang keseluruhan 39,2 km ini terdiri dua seksi. Adapun seksi I, progres tanah yang sudah bebas adalah 12,5 persen, sementara untuk seksi 2 adalah 20,88 persen.
"Jadi kalau di seksi I bisa membayar Rp130 miliar atau ditalangi lagi, bisa dapat panjang delapan kilometer lagi. Awal Agustus Insya Allah bisa dibayar Rp130 miliar dari dana talangan," katanya
Herry berharap Peraturan Presiden untuk Badan Layanan Umum Manajemen Aset Negara (BLU LMAN) bisa terbit secepatnya, agar BUJT di ruas tersebut akan memiliki rasa kepercayaan yang tinggi untuk menalangi pembebasan lahan.
"Mudah-mudahan dana BLU LMAN Rp16 triliun tahun ini disetujui, perpres ini kita harapkan secepatnya karena BLU ini menunggu perpres," kata dia.