Impor Kerbau Tak akan Cukupi Kebutuhan Daging RI

Pedagang daging sapi di pasar tradisional.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Pemerintah membuka opsi untuk melakukan langkah impor kerbau yang berasal dari India, demi mengantisipasi adanya lonjakan harga daging sapi. Sampai saat ini, harga daging sapi nasional di tingkat pasaran memang cenderung bergerak fluktuatif, dan belum stabil sesuai keinginan Presiden Joko widodo.

Inflasi Mei 2020 Cuma 0,07 Persen, Permintaan Selama Ramadhan Anjlok

Deputi Bidang Jasa Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo menilai, langkah impor kerbau tersebut sejatinya saat ini tidak terlalu diperlukan. Sebab, konsumsi daging kerbau sendiri berdasarkan catatan BPS tidak merata, seperti konsumsi daging sapi.

“Sebenarnya konsumsi kerbau tidak banyak. Paling di Pantai Utara Jawa Tengah,” ujar Sasmito saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 15 Juli 2016.

Waspadai Turunnya Impor RI, Ekonomi Bakal Bergerak Lambat

Menurutnya, jika memang nantinya daging yang berasal dari negeri Taj Mahal tersebut masuk ke Indonesia, dampaknya tidak akan terlalu signfikan terhadap kebutuhan daging secara nasional. “Tidak akan signifikan kepada kebutuhan daging Indonesia,” katanya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menekan harga daging sapi sampai di level Rp80 ribu per kilogram. Impor kerbau ini sendiri diharapkan bisa menjadi salah satu solusi jitu pemerintah, dalam menekan harga daging.

BPS Bilang Gojek dan Grab Kini Setara Sembako
Wisatawan asing membawa sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin, 26 November 2018.

Wah, Masih Ada 160 Ribu Wisatawan Asing Masuk RI di Tengah Covid-19

Paling banyak wisatawan asing yang berasal dari Asean.

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2020