Produksi Migas Pertamina EP Field Subang Lewati Target

Ilustrasi Ladang minyak dan gas di lepas pantai.
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri

VIVA.co.id –  PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang mencatatkan produksi minyak dan gas bumi positif sepanjang semester I 2016 di tengah penurunan alamiah (natural decline) dan pelemahan harga minyak global. 

Energi Mega Persada Catat Laba Bersih US$53 Juta pada 2020

Produksi minyak Field Subang hingga akhir Juni tercatat 1.196 barrel oil per day (BOPD) year to date (Ytd) atau 102,61 persen dari target dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2016.  Sedangkan produksi gas tercatat 239,68 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 100,87 persen dari target dalam RKAP 2016 sebesar 237,65 MMSCFD.

Armand M Hukom, Field Manager Subang, mengatakan produksi migas perseroan sepanjang Januari-Juni 2016 mengalami fluktuasi dengan produksi tertinggi pada Februari sebesar 1.304 BOPD. Produksi  gas juga mengalami fluktuasi sepanjang semester I 2016 dengan produksi tertinggi sebesar 244,15 MMSCFD pada Januari.  

Pertamina EP Raih Best of The Best Diajang UIIA 2020

“Status Sumur aktif di Field Subang saat ini ada 58 sumur produksi dan tujuh sumur injeksi yang tersebar di sejumlah area di kawasan Cilamaya, Kabupaten Karawang dan sejumlah kawasan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kegiatan produksi ini melibatkan pekerja 117 orang dan mitrra kerja sebanyak 430 orang,” kata  Armand di Jakarta, Senin 18 Juli 2016.

 Ia menyebutkan minyak dari Field Subang dipasok untuk kilang pengolahan minyak (Refinery Unit) IV di Balongan, Indramayu. Sedangkan gas dipasok ke sejumlah konsumen  antara lain PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Pupuk Kujang, dan industri di wilayah Jawa Barat.

Efisiensi Proyek Pipa Minyak Rokan, Momentum PGN Perkuat Bisnis Migas

“Kami juga menjual karbondioksida (CO2) kepada dua pembeli utama, yaitu PT Samator dan PT Aneka Gas Industri (AGI),” katanya.

Muhammad Baron, Manajer Humas Pertamina EP, mengatakan Pertamina EP Asset 3 Subang Field memiliki dua plant pemurnian CO2 atau Removal Plant yang berada di Cilamaya dan di Subang.  

CO2 Removal Plant di Cilamaya beroperasi sejak 2000. dan didesain untuk menurunkan kadar CO2 dari 40 persen menjadi lima persen. Gas CO2 yang dikirim ke konsumen PT Samator sebanyak 1.172 mmcfd dengan revenue sebesar US$ 2.842,05 per hari.

Sementara CO2 Removal Plant di Subang beroperasi sejak Oktober 2003 dan didesain untuk menurunkan kadar CO2 dari 23 persen menjadi lima persen. “Gas CO2 yang dikirim ke konsumen PT Aneka Gas Industri sebesar 1.820 MMSCFD,” ujar Baron.

Armand menambahkan, permintaan terhadap CO2 hasil pemurnian yang dilakukan PT Pertamina EP Field Subang, terus mengalami  peningkatan.

“Permintaan terhadap CO2 hasil pemurnian di Field Subang terus meningkat, beberapa pembeli baru sudah menunjukkan minat mereka. Tetapi kita belum bisa memenuhi, masih harus menunggu proses yang dilakukan oleh Pusat dan SKK,” ujarnya.

Di luar PT Samator dan AGI, beberapa perusahaan sudah menyatakan keinginan mereka untuk membeli . Saat ini tengah dilakukan proses administrasi dan legal yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina (Persero).

Armand berharap dalam waktu dekat, semua proses legalisasi dan administrasi tersebut bisa diselesaikan sehingga nilai tambah dari kegiatan pengurangan emisi CO2 di Field Subang, bisa terus bertambah.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya