RI Pakai Jurus '100-0-100' untuk Hadapi Masalah Perkotaan

Ilustrasi/Warga miskin di daerah
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengeluarkan program 100-0-100, yaitu 100 persen sanitasi layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen air minum layak di 2019.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

"Program ini merupakan bentuk implementasi dari komitmen PUPR terhadap Agenda Baru Perkotaan, yang merupakan keluaran dari agenda Habitat III sebagai acuan pembangunan perkotaan dan permukiman," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa, 19 Juli 2016.

Basuki mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia memiliki banyak tantangan dalam menangani urbanisasi baik di kota-kota metropolitan maupun di kawasan perdesaan yang mulai berkembang.

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

Dia menyebutkan data sebanyak 53,3 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Selain menjadi negara berpenduduk terpadat keempat, Indonesia juga sebagai negara kepulauan terbesar yang menghadapi isu dan tantangan tersendiri terkait pembangunan infrastruktur dan penyediaan kebutuhan masyarakat.

"Isu-isu perkotaan di Indonesia akan menjadi agenda yang akan disuarakan Indonesia pada kesepakatan Agenda Baru Perkotaan," ujarnya.

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

Sementara itu, Habitat III merupakan agenda internasional yang memfokuskan pada isu-isu pembangunan perkotaan dan permukiman yang berkelanjutan, yang diselenggarakan 20 tahun sekali.

Dalam Habitat III, Indonesia merupakan salah satu negara anggota yang memfasilitasi negosiasi dan pleno. Lalu, Indonesia telah berperan sebagai tuan rumah Asia Pasific Regional Meeting di Jakarta pada Oktober 2015.

Selanjutnya, Indonesia direncanakan akan menjadi tuan rumah Preparatory Meeting (PrepCom3) pada 25 hingga 27 Juli 2016 di Surabaya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya