BI: Tax Amnesty Bikin Rupiah Perkasa

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam asumsi dasar di Rancangan APBN 2017 dipatok di kisaran Rp13.300-Rp13.600 per dolar AS. Dikoreksi menguat dibandingkan proyeksi yang diajukan sebelumnya kepada parlemen yaitu di kisaran Rp13.650-Rp13.900.

Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai, ada tiga faktor utama yang berpotensi membuat mata uang Garuda terus melejit. Pertama, imbas dari kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty pemerintah.

"Tax amnesty akan memperkuat rupiah ke depan. Mereka akan tanamkan investasi di portofolio," ujar Perry dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di gedung parlemen Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.

Kemenkeu Tegaskan Tidak Akan Ada Program Pengampunan Pajak Lagi

Menurut dia, dana hasil repatriasi dari para Warga Negara Indonesia yang selama ini menyimpan dana di luar negeri, mampu memberikan sentimen positif bagi pergerakan rupiah. Sebab, supply devisa pun akan meningkat.

Sementara faktor kedua, yakni dari kondisi global yang diperkirakan tidak akan terlalu buruk. Utamanya, dari normalisasi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang tidak akan terlalu menggebu-gebu mengeluarkan kebijakan.

DJP Tegaskan Tax Amnesty Jilid II Ditegaskan Tak Langgar Aturan Pajak

"Setelah ada Britain Exit, kenaikan Fed Rate paling hanya satu kali. Semula kami perkirakan dua kali. Ini membawa global tidak seburuk biasanya," kata Perry.

Terakhir, lanjut dia, adalah kondisi neraca pembayaran yang terus membaik. Tercermin dari defisit transaksi berjalan yang terkendali, dan diperkirakan akan hanya berkisar 2,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Aliran dana juga akan menambah surplus neraca pembayaran, sehingga memperkuat kurs," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya