Menteri Susi Mau Tenggelami 71 Kapal Maling Ikan pada HUT RI

Penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan di perairan Batam beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Berton Siregar (Batam)

VIVA.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan aparatnya akan menenggelamkan 71 kapal pencuri ikan pada Hari Ulang Tahun (HUT) RI – yang juga akan berusia ke-71. Penenggelaman kapal akan dilakukan serentak di delapan lokasi di seluruh Indonesia.

Polri Tangkap Kapal Asing yang Lakukan Illegal Fishing, Sita Barang Bukti 200 Kg Ikan

Susi mengatakan bahwa bangkai kapal yang ditenggelamkan itu akan disulap menjadi alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut dalam atau disebut rumpon.

Meski demikian, Susi mengatakan penenggelaman kapal tersebut tidak akan dipublikasikan kepada awak media sebagaimana proses-proses penenggelaman sebelumnya. Pihaknya akan mengumumkan jika kapal tersebut telah tenggelam.

30 Nelayan Indonesia Ditahan Pihak Australia Gegara Illegal Fishing

"Selama ini kan kita blow up, kita diliput media. Ke depan akan kita jadikan rumpon saja secara normal prosedur, dan kita tidak lagi memakai media," kata Susi di kantor Pusat KKP, Jakarta Rabu 20 Juli 2016.

Susi menerangkan hal ini sudah dalam rangka “pengemasan” oleh pihaknya. Konferensi pers pun hanya akan melakukan setelah kapal yang ditenggelamkan tersebut dijadikan rumpon.

Di Tengah Perundingan Batas ZEE, Kapal Vietnam Langgar Kedaulatan RI

Selain tertutup untuk diliput oleh awak media, Ia mengatakan bahwa dalam proses penenggelaman kapal selanjutnya tidak akan dilakukan pencantuman nama negara asal kapal tersebut.

"Kita targetnya 71 kapal untuk memperingati 71 tahun kemerdekaan, dan pengumumannya tidak akan memasukkan nama negara, hanya jumlah kapal yang kita jadikan rumpon di beberapa wilayah tertentu saja," kata Susi.

Susi mengatakan sudah ada sebanyak delapan lokasi yang ditentukan untuk proses penenggelaman kapal secara serentak tersebut. Salah satunya di Natuna, Kepulauan Riau yang diproyeksikan akan ditenggelamkan sekitar 23 kapal.

"Yang sudah inkrah (berkekuatan hukum tetap) sudah 30 kapal lebih, dalam on going ada 30-an. Mudah-mudahan dapat lagi sisanya sampai 17 Agustus. Target kita 71. Jadi sekarang kapal-kapal patroli kita sedang buru kapal ilegal," tutur Susi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya