- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id – Indeks saham utama di bursa Amerika Serikat pada perdagangan Kamis ditutup melemah, setelah dalam sembilan hari berturut-turut mencatatkan level positif. Pelemahan indeks lebih disebabkan konsolidasi pasar atas isu harga minyak dan jelang pertemuan Dewan Gubernur The Fed.
Dilansir dari laman CNBC, Jumat 22 Juli 2016, Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada Kamis ditutup melemah hampir 0,5 persen, dengan penurunan terbesar ditopang oleh saham Goldman Sachs. Sementara itu, saham McDonald masih tetap positif.
Selanjutnya, untuk komponen indeks S&P 500, saham sektor perawatan, kesehatan, dan utilitas menghijau. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq ditutup melemah 16 poin.
"Pelemahan di pasar saham saat ini saya pikir karena pelaku menahan sejumlah langkah, terutama menunggu apa yang terjadi setelah pertemuan Dewan Gubernur The Fed berlangsung dan memberikan pernyataan," kata Strategi Pasar di Prudential Financial, Quincy Korsby.
Berdasarkan proyeksi pertemuan The Fed pekan depan, para investor memperkirakan bank sentral AS memiliki kecenderungan untuk menaikkan suku bunga acuannya. Sementara itu, harga minyak mentah AS masih ada di bawah level US$45 per barel atau menekan upaya tersebut.
Pada sesi penutupan Kamis, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 77,8 poin di level 18.517,2, dengan saham Intel memimpin pelemahan, sedangkan McDonald memimpin pendapatan.
Indeks S&P 500 juga turun 7,86 poin ke posisi 5.073,90 dengan saham perawatan, kesehatan, dan utilitas mencatatkan hasil positif. Selanjutnya, indeks Nasdaq terkoreksi 16 poin ke posisi 5.073,90, setelah mencatatkan penutupan tertinggi dalam tahun ini pada sehari sebelumnya.
Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kekhawatiran di pasar, diperdagangkan mendekati 12,73. Kemudian, volume saham yang diperdagangkan mencapai 810 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,37 miliar unit saham.