Holding, Pertamina-PGN Investasi Gabungan US$1,5 Miliar

Petugas PGN
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Holding perusahaan pelat merah yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) resmi terbentuk.

Gara-gara HTI Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Cek Faktanya

Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman mengatakan akan melakukan investasi gabungan sebesar US$1 miliar hingga US$1,5 miliar dalam lima tahun  ke depan.

Arief menuturkan, dengan pembentukan holding tersebut akan menghilangkan duplikasi investasi yang selama ini terjadi antara dua perusahaan pelat merah tersebut. Dua perusahaan milik  pemerintah tersebut selama ini memang dikenal kerap bentrok dalam investasi jaringan pipa gas.

Holding BUMN Migas Bikin Pertamina Setara Total dan ExxonMobil

"Kalau kita mau membangun pipa Duri-Dumai dan juga kita mengoptimasi pipa yang sudah kita punyai, dengan pipa yang lain, nanti kita akan optimasi misalnya penggunaan yang paling optimal dari FSRU (floating storage regasification unit) yang sudah dimiliki PGN," kata Arief di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 25 Juli 2016

Ia mengungkapkan, FSRU yang dimiliki PGN selain bermanfaat untuk keperluan listrik PLN, juga diperlukan untuk kilang-kilang yang dimilliki Pertamina.

Kisah Dokter Nova saat Ahok Hampir Meninggal di Penjara

"Adanya kilang baru kami dan kilang upgrade kami seperti yang di Cilacap, kami juga membutuhkan hal tersebut. Ada beberapa dan kita petakan di semua wilayah. Itu dari sisi investasi ke depan," ujarnya.

Selain itu, holding BUMN energi ini juga akan mensinergikan operasional yang ada di Pertamina dan PGN. Misalnya, terkait jaringan transmisi gas yang dimiliki Pertagas dan PGN, serta pasokan dan alokasi gas yang dimiliki kedua BUMN energi tersebut.

Pada dasarnya, kata Arief pembentukan holding ini guna memastikan infrastruktur gas berkembang dengan cepat. Sebab, investasi gas selain membutuhkan dana yang tidak sedikit juga membutuhkan komitmen yang kuat.

"Dan juga tentunya harga yang bisa optimal untuk para konsumen. Dan ini sebetulnya interest utamanya bukan hanya value creation, tapi sebenarnya pembangunan infrastruktur dan keterjangkauan harga untuk konsumen."

(mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya