Laba Bersih BTN Naik jadi Rp1,04 triliun

BTN digital lounge
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Perbankan pelat merah yang berfokus pada pembiayaan perumahan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat laba bersih di semester satu tahun 2016 naik 25,40 persen menjadi Rp1,04 triliun dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp850 miliar.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Direktur Utama BTN Maryono menyampaikan, adapun pendapatan operasional BTN, terdiri dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp3,69 triliun dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp584 miliar.

Pendapatan bunga bersih ini tumbuh 15,71 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,19 triliun. Sementara pendapatan operasional lainnya tumbuh 12,56 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp519 miliar.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

"Alhamdulillah, kami (BTN) berhasil mencapai hasil kinerja semester I 2016 yang positif," kata dia di Kantornya, di Jakarta, Senin 25 Juli 2016.

Pembiayaan perumahan

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Maryono juga menambahkan bahwa BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan pangsa pasar 31 persen. Kredit yang disalurkan BTN semala semester I 2016, tumbuh 18,39 persen dari Rp126,12 triliun pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp149,31 triliun.

"Pertumbuhan kredit ini didukung oleh penyaluran kredit ke sektor perumahan sebesar Rp135,74 triliun yang tumbuh 20,23 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp112,91 triliun. Sementara kredit non perumahan sebesar Rp13,57 triliun atau tumbuh 2,64 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,22 triliun," tutur Maryono.

Kredit ke sektor perumahan disalurkan untuk dukungan kredit perumahan subsidi dan kredit perumahan non subsidi. Kredit subsidi mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi sebesar Rp49,81 triliun atau tumbuh 31,18 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp38,01 triliun. Sementara kredit non subsidi tercatat tumbuh 14,88 persen dari sebesar Rp49,75 triliun menjadi Rp57,15 triliun di semester I 2016.

Sementara, di semester I 2016, BTN mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 17,29 persen menjadi Rp134,55 triliun dari periode serupa tahun sebelumnya sebesar Rp114,74 triliun. Bank BTN di semester I 2016 juga berhasil meningkatkan Asset menjadi Rp189,51 triliun atau tumbuh 21,52 persen dari posisi Asset tahun lalu yang sebesar Rp155,95 triliun.

Di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi dan sementara tren industri menunjukkan NPL yang terus naik, rasio kredit bermasalah (NPL) BTN turun dari 4,70 persen pada tahun 2015 menjadi 3,41 persen pada tahun 2016. BTN secara proaktif mempertahankan posisi likuiditas dan basis permodalan yang solid. Pada semester I 2016, rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 22,07 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya