Holding Energi Bikin Gas Lebih Murah, Ini Penjelasannya

Ilustrasi infrastruktur gas.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pembentukan induk usaha (holding) badan usaha milik negara di sektor energi akan membuat penguasaan sektor hilir minyak dan gas  makin besar, sehingga konsumen, atau masyarakat akan memperoleh minyak. Terutama gas, dengan harga yang kompetitif.   

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

Apalagi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, atau PGN dan PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina memiliki pangsa pasar yang sama.

"Pasti ada pemanfaatan aset bersama (Pertagas dan PGN). Kita lihat nanti, aset mana saja yang bisa disinergikan dan mana saja yang overlap, atau yang mirip-mirip," kata Direktur Utama Pertagas, Hendra Jaya dalam keterangan resminya, Senin 25 Juli 2016.  

Ada yang Berubah dari Pertalite di Papan Harga SPBU

Hendra mengatakan, saat ini, pihaknya sedang melakukan pemetaan wilayah mana saja yang bisa dimanfaatkan secara bersama-sama, dan mana yang bisa dikembangkan, ketika nanti sudah bergabung dalam induk perusahaan. 

"Kita sedang coba peranan mana yang bisa dipakai bersama," katanya.

Sean Gelael dan Tim WRT 31 Paling Terdepan, Raih Posisi 1 di Imola

Dia mengakui, selama ini terdapat proyek Pertagas yang beririsan dengan PGN. Untuk itu, dengan adanya holding diharapkan bisa menghindari hal tersebut, sehingga pembangunan infrastruktur gas bisa lebih efektif dan efisien. Dampaknya, masyarakat dan pengguna gas bisa merasakan harga gas yang lebih murah. 

"Misalnya, kita punya pipa transmisi, mereka punya pipa distribusi. Ada di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ke depan, kita harapkan akan lebih baik lagi sinerginya, jadi lebih baik operasional dan costumer akan dapat harga lebih baik," tegas dia.

Pembentukan holding ini dinilai juga dapat mensinergikan semua operasi kedua BUMN tersebut dalam satu kendali perencanaan dan kegiatan operasional, sehingga akan lebih efektif dan efisien. Kemudian, diharapkan tidak tidak ada lagi duplikasi investasi dan kegiatan bisnis pada area yang sama.

Kinerja perusahaan pun akan meningkat dan tercermin pada bertambahnya pendapatan juga untuk peningkatan kepastian pasokan, perbaikan kualitas layanan kepada konsumen, serta pada akhirnya bisa menurunkan biaya penyaluran. 

Sebagai informasi, di sektor hulu (upstream), Pertamina memproduksi gas sekitar 1.900 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Bahkan, jumlah tersebut dipastikan akan segera meningkat seiring pengelolaan Blok Mahakam. 

Untuk midstream, Pertamina memiliki dan mengoperasikan kilang penerima LNG melalui anak usahanya, PT Nusantara Regas, perusahaan hasil sinergi Pertamina dan PGN saat ini. Pertamina juga telah mengoperasikan fasilitas terminal penerima, hub, dan regasifikasi LNG di Arun melalui afiliasi PT Perta Arun Gas.

Kapasitas Pertamina itu, dikatakan akan lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dengan adanya sinergi dengan PGN. Terlebih lagi, PGN tercatat mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 kilometer.

Jalur pipa transmisi gas bumi yang terdiri atas jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km, yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli.

Anggota Komisi VII DPR, Harry Poernomo menyatakan dengan adanya holding akan terjadi sinergi dan tidak ada lagi persaingan bisnis antara Pertagas dan PGN. 

"Karena, sudah sama-sama menjadi anggota holding,  Pertagas dan PGN tinggal bagi-bagi tugas saja. Tidak sendiri-sendiri, tumpang tindih, dan saling berebut bisnisnya," ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Purnomo mengatakan, pembentukan holding BUMN energi patut didukung dalam rangka ketahanan energi nasional. Apalagi, masing-masing entitas usaha tetap berjalan seperti biasa. 

“Jika tujuan pembentukan holding BUMN energi untuk meningkatkan ekspansi investasi dalam rangka ketahanan energi, sehingga pembentukan tersebut patut didukung. Pembentukan holding bukan merger, sehingga entitas bisnis yang saat ini ada akan tetap eksis,” tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya