Harga Minyak Anjlok, Saham di Wall Street Melemah

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham New York ditutup lebih rendah pada perdagangan kemarin malam, Senin 25 Juli 2016. Wall Street tertekan karena saham-saham energi anjlok akibat harga minyak tergelincir ke level terendah dalam tiga bulan ini. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir CNBC, Selasa 26 Juli 2016, indeks Dow Jones ditutup turun 77,79 poin atau 0,42 persen di 18.493 dengan saham Chevron mengalami penurunan paling tajam dan saham Nike alami kenaikan tertinggi. 

Sedangkan indeks S&P ditutup tergelincir 6,55 poin atau 0,3 persen di 2.168,48 dengan sektor energi memimpin penurunan. Sementara indeks Nasdaq ditutup lebih rendah 2,53 poin atau 0,05 persen di 5.097,63. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Saham-saham energi yang anjlok memberikan dampak negatif pada indeks Dow Jones. Saham Chevron turun drastis 2,5 persen, saham Exxon Mobil merosot 1,9 persen, dan UnitedHealth tergelincir 1,4 persen.

Harga minyak AS pada perdagangan kemarin ditutup turun US$1,06 atau 2,4 persen menjadi US$43,13 per barel. Pada awal perdagangan kemarin harga minyak WTI sempat menyentuh level terendah sejak April di US$43 per barel.  

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Sementara saham produsen iPhone, Apple, anjlok lebih dari satu persen, sehingga memberikan dampak negatif terhadap indeks Nasdaq pada perdagangan kemarin. Saham Apple sudah alami penurunan selama tiga hari berturut-turut karena analis memperkirakan jumlah konsumen yang akan mengupgrade ponselnya ke iPhone terbaru akan lebih sedikit.   

(ren)

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021