Budi Karya, Menhub Baru yang Fokus Pada Infrastruktur

Penanganan Pencurian Bagasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo resmi merombak kabinetnya hari ini. Ignatius Jonan digeser dari jabatannya sebagai menteri perhubungan oleh Budi Karya Sumadi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II.

Penumpang Transportasi Lebih dari 50 Persen Dilakukan Bertahap

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengungkapkan, Budi merupakan profesional yang telah berkecimpung di berbagai korporasi. Sehingga Presiden menaruh kepercayaan untuk memimpin Kementerian Perhubungan.

"Beliau sangat diharapkan bisa tingkatkan kinerja Kemenhub," ujar Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 27 Juli 2016.

Jokowi Diyakini Sehat Usai Lakukan Tes Corona COVID-19

Kiprah lulusan Arsitektur Universitas Gajah Mada ini memiliki keunggulan di bidang infrastruktur karena sudah berkecimpung di dunia itu selama 25 tahun.

Dikutip dari berbagai sumber, pria kelahiran 18 Desember 1956 di Palembang, Sumatera Selatan ini sebelumnya menjadi Direktur Utama Angkasa Pura II. Prestasinya dikenal saat bekerja dengan PT Pembangunan Jaya atau juga dikenal dengan Jaya Grup. Budi berhasil merancang beberapa proyek perumahan yang dikenal sampai sekarang, yaitu kawasan Bintaro yang sukses menjadi daerah penyangga Jakarta. 
Menguak Jejak Menteri Perhubungan Sebelum Positif Corona
 
Selanjutnya, Budi dipercaya menjadi Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol sejak 2004, yang bertanggung jawab memastikan terwujudnya semua tujuan strategis perusahaan. Hal ini termasuk memperbaiki visi, misi dan citra perusahaan itu.
 
Keberhasilannya memajukan kawasan Ancol membuatnya dipercaya menjadi Direktur PT Jakarta Propertindo atau Jakpro. Di masa kepemimpinannya, perusahaan itu berhasil membangun revitalisasi Taman Kota Waduk Pluit dan waduk Ria-Rio, penyelesaian Rumah Susun Sewa Marunda, serta pembangunan sistem reverse osmosis di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
 
Salah satu proyek yang sudah selesai dikerjakan namun belum beroperasi adalah Electronic Road Pricing atau ERP.
 
Saat menjabat sebagai pimpinan di Angkasa Pura II, prestasinya semakin tidak diragukan lagi. Karena membuat Bandara Soekarno-Hatta semakin tertata, Terminal 3 yang akan segera dioperasikan pun sudah selesai dan memiliki kelas internasional. 
 
(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya