- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyebutkan, pada awal kuartal III 2016, terjadi kinerja positif pada pasar modal domestik. Hal tersebut diakui, melampaui ekspektasi OJK yang tercemin dari tiga indikator utama di bursa saham.
Menurut Nurhaida, pencapaian positif kinerja pasar modal bukan semata-mata buah dari perbaikan pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal II 2016, yang mencapai 5,18 persen. Apalagi, hasil dari kondisi global yang tengah dilanda ketidakpastian.
"Peningkatan kinerja di pasar modal patut kita syukuri. Karena, bukan terjadi secara kebetulan, apalagi hadiah dari perekonomian global yang kondisinya masih dipenuhi ketidakpastian, bahkan cenderung terus melambat," kata Nurhaida di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.
Dia mengungkapkan, perbaikan kinerja bursa saham dilatarbelakangi dari tiga indikator utama yang kerap mencatatkan rekor tertinggi, seperti laju indeks harga saham gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar, dan nilai transaksi saham.
Selain itu, pihaknya tidak bisa memungkiri perbaikan sebagian besar indikator makro ekonomi domestik yang mampu mendorong minat berinvestasi yang membuat IHSG per 9 Agustus 2016 menyentuh level 5.440, kapitalisasi pasar Rp5.859 triliun, dan? transaksi saham mencapai Rp8,78 triliun.
"Ini angka-angka yang fantastis dan tidak kami perkirakan sebelumnya. Namun, jelas patut kami syukuri dan kami ingin mempertahankan serta meningkatkannya di perdagangan mendatang," jelas dia.
Selanjutnya, perbaikan kondisi pasar modal juga dipengaruhi sentimen positif dari kebijakan pengampunan pajak, atau tax amnesty. "Terobosan kebijakan ini sudah dibarengi kesungguhan pemerintah, Presiden RI (Joko Widodo) turun langsung mengedukasi," tegas dia. (asp)
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Jumlah investor baru satu persen dari total jumlah penduduk indonesia.
