Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW

Ilustrasi geothermal power plant
Sumber :
  • Antara/ Anis Efizudin

VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengaku akan melakukan terobosan, demi mencapai target pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia sebesar 7.000 megawatt (MW) pada tahun 2025.

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
Menurutnya, ada tiga terobosan di antaranya, yang pertama, adalah peningkatan penugasan pembangunan PLTP ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun ke Badan Layanan Umum (BLU). 
 
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
"Penugasan peningkatan panas bumi ke BUMN dan BLU bertujuan, agar WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi) dapat segera dikembangkan," kata Arcandra di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Rabu 10 Agustus 2016.
 
Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Ia melanjutkan, yang kedua, adalah penyusunan harga panas bumi dengan skema harga tetap atau Fixed Price dan Fit in Tarif sejak tahap eksplorasi hingga pemanfaatannya. Supaya, kata dia, dapat mengakomodasi semua kepentingan dalam pengembangan PLTP.
 
"Ketiga, penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi. Pemerintah membuka peluang pengembang (swasta) untuk melakukan eksplorasi," ujarnya. 
 
Maka dengan terobosan itu, Arcandra yakin, target pembangunan energi listrik dari panas bumi sebesar 7.000 Megawatt akan tercapai pada tahun 2025.
 
Ia mengatakan, hal ini juga sesuai dengan pesan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 79/2014 mengenai kebijakan energi nasional, di mana pemerintah dituntut mempercepat energi baru dan terbarukan (EBT). 
 
"Instal kapasitas sebesar tujuh Gigawatt sebenarnya bukan hal sulit, mengingat kita dianugerahi potensi panas bumi sangat besar sekitar 29 Gigawatt. Tapi hingga saat ini, pembangkit (geothermal) baru 1.494 mw, atau lima persen dari total potensi," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya