Ekonomi Malaysia Tumbuh Melambat di Kuartal II

Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak.
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris

VIVA.co.id – Sepanjang kuartal II 2016, ekonomi negeri jiran Malaysia tercatat hanya tumbuh sebesar 4,0 persen, atau lebih lambat dibandingkan kuartal I lalu yang mencapai 4,2 persen. Melambatnya harga minyak, membuat pendapatan negara tersebut alami penurunan. 

Bappenas: China Bakal Jadi Mesin Penopang Ekonomi Dunia pada 2021

Dilansir dari laman Reuters, Jumat 12 Agustus 2015, capaian ekonomi Malaysia pada sepanjang April hingga Juni tersebut, sesuai dengan jajak pendapat para ekonomi yang disurvei Reuters. Perlambatan ekonomi Malaysia juga banyak disebabkan turunnya ekspor dan pelemahan investasi domestik.

Atas capaian tersebut, maka pertumbuhan ekonomi Malaysia telah turun sebanyak lima kali secara berturut-turut, sejak beberapa tahun lalu. Capaian ini juga menggambarkan bahwa pertumbuhan kuartal II ini adalah yang paling lambat dalam tujuh tahun terakhir.

Ekonomi Asia Selatan Disebut Terburuk Resesinya, Sedang China Bertahan

Sementara itu, Bank Sentral Malaysia menyatakan, dengan capaian pertumbuhan tersebut maka surplus transaksi berjalan negara tersebut berkurang menjadi 1,9 miliar Ringgit, atau setara Rp6,2 triliun, atau lebih rendah dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 5 miliar Ringgit, atau setara Rp16,2 triliun.

Perlu diketahui, pemerintah Malaysia pada Januari lalu, memproyeksikan pertumbuhan ekonominya dapat mencapai di kisaran 4-5 persen. Sedangkan setelah melihat capaian pada kuartal II 2016 ini proyeksinya diturunkan menjadi di kisaran 4-4,5 persen.

Ekonomi Indonesia Terpukul, Wakil Ketua DPR: Push Serapan Anggaran
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.

Bank Indonesia Proyeksi Ekonomi Global 2021 Tumbuh 5,1 Persen

Bank Indonesia melihat sejumlah perekonomian negara di dunia mulai alami pemulihan yang ditopang besar oleh Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2021