- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Tujuh sektor industri nasional dalam waktu dekat akan segera mendapatkan diskon harga gas, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 lalu tentang Penetapan Harga Gas Bumi yang telah diteken oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu.
Lantas, berapa kisaran penurunan harga gas bumi yang saat ini dikaji oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai regulator?
"Harga (gas untuk industri) saat ini US$6 per MMBTU (Million British Thermal Unit). Itu sudah ada studi. Untuk industri pupuk sendiri, membutuhkan sekitar US$4 per MMBTU," kata Menteri ESDM, Arcandra Tahar usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016.
Menurut dia, ruang penurunan harga gas tersebut sampai saat ini tengah dipelajari. ESDM selaku regulator, akan melihat sejauh mana ruang yang ada saat ini, agar penurunan harga gas bagi seluruh industri tersebut bisa terealisasikan.
"Kami akan lihat lebih jauh, supaya bisa diturunkan. Apakah dari transportasi atau distribusi, atau soal lamanya perizinan yang itu adalah soal cost yang tidak kompetitif," kata Arcandra.
Ia memastikan, tarif gas bumi bagi industri yang dipatok sebesar US$6 per MMBTU saat ini masih belum berlaku efektif, karena pemerintah saat ini masih melihat terlebih dahulu adanya ruang untuk menurunkan harga gas dari yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Meski begitu, Arcandra enggan memastikan, apakah penurunan harga gas tersebut akan dipukul rata terhadap tujuh industri yang saat ini sudah ditetapkan, atau bahkan terhadap rencana penambahan industri lainnya.
"Kami diarahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Rini Soemarno) untuk membentuk tim guna menyelesaikan ini. Target secepatnya."
(mus)
