Penerimaan Negara Terus Dioptimalkan

Kantor pusat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Realisasi penerimaan negara dan hibah hingga minggu pertama bulan Agustus 2016 tercatat sebesar Rp775,2 triliun atau sekitar 43,4 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)sebesar Rp1.786,2 triliun.

IHSG Dibuka Menguat, Cek Saham-saham Pilihan Hari Ini

Berdasarkan siaran pers Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang diterima oleh VIVA.co.id, Senin 15 Agustus 2016, realisasi penerimaan tersebut bersumber dari penerimaan perpajakan sebesar Rp618,3 triliun atau 40,2 persen dari target APBN-P 2016. Capaian ini masih jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp626,7 triliun atau 42,1 persen.

Penerimaan perpajakan tersebut bersumber dari penerimaan pajak sebesar Rp542,1 triliun atau 40 persen dari target APBN-P, penerimaan kepabeanan cukai sebesar Rp76,23 triliun atau 41,4 persen dari APBN-P 2016. Khusus di bulan Agustus, penerimaan pajak sampai tanggal 5 Agustus 2016 mencapai Rp7,6 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun.

Jawab Mahfud MD, TKN Optimis Rasio Penerimaan Negara Naik Hingga 23 Persen

"Sementara penerimaan pajak pada bulan Juli, mencapai Rp75,9 triliun, lebih rendah dibandingkan Juli 2015 lalu yang mencapai Rp78,4 triliun," kata Kemenkeu.

Dari realisasi pendapatan negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan minggu pertama bulan Agustus 2016, mencapai Rp155,7 triliun atau 63,5 persen dari target yang dipatok dalam APBN-P. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp155,5 triliun atau 57,8 persen terhadap APBN-P 2015.

Pemerintah Kantongi Penerimaan Pajak Rp 1.387 Triliun hingga September 2023

"Kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan penerimaan dari PNBP lainnya, dan pendapatan Badan Layanan Umum, meskipun terjadi penurunan harga komoditas," tulis siaran pers Kemenkeu.

(ren)

Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

IHSG Menguat Ditopang Capaian Penerimaan Pajak, tapi Dihantui Pelemahan Rupiah

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 18 poin atau 0,25 persen di level 7.291 pada pembukaan perdagangan Kamis, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024