Apartemen Bebas Narkoba di Depok Laris Manis

Ilustrasi Desain proyek PT PP Properti
Sumber :
  • pp-properti.com

VIVA.co.id – PT PP Properti Tbk (PPRO) akan membangun apartemen dua tower dan bebas narkoba, yang diberi nama Evencio di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat. Proyek ini sebagai pilot project pengembangan hunian vertika di sekitar lembaga pendidikan di beberapa kota, yaitu Semarang, Serpong, Yogyakarta, dan Malang.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

General Manager PP Properti Ari Kartika menyampaikan, apartemen yang membidik orangtua yang mencari tempat tinggal dekat lembaga pendidikan untuk sang anak ini, laris manis karena habis terjual 50 persen.

Fase pertama yang dibanderol Rp14 jutaan per meter dan fase kedua seharga Rp16 juta telah habis terjual. Proyek yang akan dibangun akhir tahun ini masih ada fase ketiga yang dibanderol diharga Rp16,3 juta.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

"Kalau pembelinya sudah ada 60 persen, artinya biaya konstruksi sudah ter-cover dari pembeli itu. Sehingga, perusahaan tidak mengalami kerugian, atau kekurangan cash. Mereka tahu, dua tahun dari pemasaran akan selesai, jadi 2018 akan selesai proyek Depok. Nanti, pas Oktober soft launching akan naik lagi," kata dia, saat ditemui di JCC Senayan Jakarta, Kamis 18 Agustus 2016.

Direktur Realty PT PP Properti Galih Saksono menambahkan, perseroan membangun inovasi proyek ini, merupakan komitmen dan perhatian perusahaan terhadap bahaya narkoba. Karena itu, pihaknya menggandeng? Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai dukungan atas program pemerintah mencegah penyalahgunaan narkoba, terutama kaum muda.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

"Kalau kita bicara remaja, enggak terlepas dari gaya hidup bermain dan lingkungan. Bisa ada pergaulan yang ada narkobanya, dll," tuturnya.

Dalam mempersiapkan apartemen unik ini, selain ada CCTV, perseroan telah menyiapkan dengan pengetatan sistem keamanan terpadu. Para petugas apartemen, nantinya akan dilatih oleh petugas BNN mengenai ciri-ciri para pengguna dan pengedar narkoba untuk mengantisipasi mereka masuk kawasan apartemen.

"Dengan konsep seperti ini, orangtua kan merasa tenang. Pencegahan sudah ada di awal. Orangtua akan aman membelikan, atau menyewakan apartemen untuk anaknya di situ," ujarnya.

Kedua menara di proyek "premium student apartment" masing-masing berkapasitas 600 unit. Mayoritas, atau 70 persen apartemen ini ditawarkan dalam tipe studio (one bedroom), sedangkan 30 persen sisanya merupakan tipe dua kamar tidur (two bedroom).

Untuk itu, dia mengaku telah menyiapkan investasi sekitar Rp600 miliar untuk pembangunan dua menara apartemen khusus mahasiswa di kawasan berpenduduk sekitar dua juta jiwa itu.

Pihaknya ingin menjadi pionir sebagai apartemen mahasiswa pertama di Indonesia yang peduli dengan pencegahan narkoba. Menurutnya, ada tiga jurus untuk mencegah narkoba beredar di Apartemen Evencio. Di antaranya, menerapkan sistem x-ray dan ruang terbuka yang cukup untuk penghuni berinteraksi sosial, serta sosialisasi rutin, seperti seminar atau penyuluhan setiap enam bulan sekali.

Jika proyek ini berhasil, di akhir tahun, perseroan berencana akan membangun apartemen serupa di Semarang, yang berlokasi di sekitar universitas atau pusat pendidikan.

"Ke depan, lahan-lahan PP Properti yang lokasinya dekat dengan sekolah akan diterapkan. Kalau ini pilot project berhasil, akan diterapkan di proyek lain. Selanjutnya, kami akan terapkan di Semarang. Karena, lokasinya dekat dengan sekolah universitas," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya