Pengembangan Bandara, Angkasa Pura I Pinjam Rp4 Triliun

Proyek pengerjaan Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – PT Angkasa Pura I (Persero) memperoleh pinjaman sindikasi dari tiga bank dan dua lembaga keuangan bukan bank senilai Rp4 triliun.  

AP I Terapkan Aturan Baru Perjalanan Udara Domestik, Ini Rinciannya

Para pemberi kredit adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp1,35 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp800 miliar, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Rp500 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp300 miliar.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Sulistyo Wimbo Hardjito menuturkan, fasilitas kredit sebesar Rp4 triliun tersebut bertenor 15 tahun, dengan grace (kelonggaran waktu) periode lima tahun. Dana tersebut, akan digunakan perseroan untuk pengembangan lima bandara Angkasa Pura I.

AP II Targetkan 20 Bandaranya Pakai PLTS di 2025

"Ini, merupakan bagian dari rencana pemenuhan pendanaan untuk pengembangan bandara Angkasa Pura I di tahun 2016. Tahun ini, kita membutuhkan pendanaan eksternal sebesar Rp7 triliun, di mana Rp4 triliun melalui kredit sindikasi ini dan Rp3 triliun sisanya dari penerbitan obligasi," kata Sulistyo, di Jakarta, Kamis 18 Agustus 2016.

Ia mengungkapkan, kelima bandara yang akan dikembangkan, yakni Bandara Ahmad Yani Semarang, yang membutuhkan investasi sebesar Rp2,1 triliun dan ditargetkan akan beroperasi pada 2018, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Rp2,3 triliun yang selesai tahun 2019, Bandara baru di Yogyakarta sebesar Rp 19,3 triliun yang selesai 2020.

Terminal A Bandara Adisutjipto Kembali Dibuka

Ada juga Terminal 3 bandara Juanda Surabaya sebesar Rp9,1 triliun yang selesai 2020, dan yang terakhir Bandara Jadaniddib Makasar Rp3,6 triliun yang selesai pada 2020. 

"Pembangunan dan pengembangan bandara-bandara tersebut mendesak dilakukan, karena sudah mengalami lack of capacity (berkurangnya kapasitas). Hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan level of service (kualitas layanan), kepuasan pengguna jasa bandara, serta mengimbangi laju pertumbuhan industri penerbangan nasional. Nantinya, dana dari hasil pinjaman sindikasi juga akan digunakan untuk investasi rutin," tuturnya. 

Direktur Utama SMI Emma Sri Martini menyebutkan, SMI sebagai katalis pembangunan infrastruktur di Tanah Air mendukung penuh rencana pembangunan dan pengembangan bandara yang dilakukan oleh Angkasa Pura I.

"Kami siap untuk bersinergi dengan bank lainnya dan mendukung Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelolaan bandara berkinerja tinggi," ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia.

"Seperti kali ini, dilakukan melalui pembiayaan untuk pembangunan dan pengembangan bandara Angkasa Pura I. Kami juga bersinergi antarlembaga keuangan melalui pembiayaan sindikasi, atau jenisnya lainnya untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya. 

Sedangkan Direktur BCA, Rudy Susanto menambahkan, pihaknya memahami kebutuhan Angkasa Pura I yang ingin menghadirkan bandara dengan kualitas pelayanan terbaik dan standar internasional.

Bandara merupakan representasi terdepan bangsa ini dan selayaknya dikembangkan, sehingga dapat menjamin bahwa setiap pengguna bandara akan mendapat pelayanan berstandar internasional.

"Kami yakin, partisipasi ini turut membantu pemerintah Indonesia untuk meningkatkan nilai ekonomi yang memberi manfaat pada perekonomian nasional," ujar Rudy. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya