Kembangkan Industri, Ini Langkah Kadin dan Kemenperin

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kementerian Perindustrian akan melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia, serta rencana strategis pengembangan industri nasional.

Dulu Beli Holden, Kini Mobil Buatan RI Siap Dijual ke Australia

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, Kadin sebagai mitra pemerintah siap berkontribusi untuk mendorong pembukaan lapangan kerja, penciptaan wiraswasta, dan SDM bersertifikasi internasional. Kadin akan bersinergi dengan pemerintah untuk merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Kementerian Perindustrian dan Kementerian Tenaga Kerja.

“Jadi, intinya diperlukan SDM bersertifikasi yang bisa bekerja di negara-negara Asean. Kadin siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang  diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan industri,” kata Rosan di Jakarta, Kamis 18 Agustus 2016.

Di Indonesia Cuma Segini Orang yang Mampu Beli Mobil Pribadi

Menurut dia, Kadin akan memetakan potensi unggulan suatu daerah, agar dapat mempermudah penyaluran tenaga kerja. Dia mencontohkan, Provinsi Jawa Barat terkenal dengan industri tekstil, maka tenaga kerja yang disalurkan harus memiliki kompetensi di bidang itu.

Selain itu, Kadin juga akan menentukan jenis industri, sarana prasarana pembiayaan, teknologi, SDM, dan infrastruktur yang menunjang aktivitas industri.

RI Lepas Ekspor Minuman Beralkohol Perdana Diageo ke Thailand

“Di Bandung, Jawa Barat, memang banyak industri tekstil. Industri unggulan di daerah itu adalah tekstil. Nah, itu yang kami tingkatkan, SDM yang berhubungan dengan tekstil. Kami akan dorong, agar lebih banyak menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Rosan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, tantangan yang kini dihadapi pemerintah adalah minimnya ketersediaan SDM berkualitas untuk industri.

Kemenperin, katanya, akan meningkatkan kegiatan pelatihan SDM melalui vocational training, baik  di tingkat Sekolah Menengah Atas, Diploma I maupun Diploma II. 

“Kami akan memperdalam struktur industri, mulai dari industri hulu, industri antara, sampai industri hilir. Kami akan memilah kebutuhan SDM untuk pasar domestik atau ekspor,” kata  Airlangga. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya