Anggaran Dipangkas, Sri Mulyani Klaim APBN Lebih Kredibel

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Antara

VIVA.co.id – Bank Indonesia beberapa waktu yang lalu kembali merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi berada di kisaran 4,9-5,3 persen, sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di kisaran 5-5,4 persen. Pemangkasan kas keuangan negara, menjadi alasan bank sentral kembali merevisi proyeksi pertumbuhan.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemangkasan anggaran kementerian/lembaga dan transfer ke daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan jauh lebih menunjukkan bahwa kas keuangan negara lebih kredibel. Menkeu pun memiliki alasan tersendiri mengenai hal tersebut.

"Kalau dilihat dari revisi penerimaan, dan saya pangkas sekitar Rp133 triliun, secara agregat tidak. Karena kredibilitas dan confidence menjadi bagus," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 22 Agustus 2016.

Sri Mulyani Janjikan Insentif ke Perusahaan Peduli Perubahan Iklim

Mantan DIrektur Operasional Bank Dunia itu mengakui, pemotongan anggaran jilid kedua memang akan memberikan kontraksi terhadap perekonomian dalam negeri. Namun, itu sudah diantisipasi pemerintah, dengan juga menurunkan penerimaan negara. Sehingga, implikasinya adalah defisit tetap terjaga.

"Saya revisi bukan hanya spending, tetapi revenue juga. Jadi secara matematika tidak," katanya.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Menkeu menegaskan, pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjaga kas keuangan negara dengan sebaik-baiknya.

"Kami akan kelola (APBN) terus. Dari sisi penerimaan akan kami monitor terus. Tidak hanya dari tax amnesty, tetapi melihat dari seluruh penerimaan pajak, non pajak, termasuk cukai," tegas dia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022