Rupiah Sulit Keluar dari Zona Merah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Rupiah sepertinya masih sulit keluar dari zona merah, setelah kemarin ditutup melemah 63 poin  atau 0,48 persen ke posisi Rp13.226 per dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah tampaknya masih tak berdaya di mana terus bergerak melemah dan kini menyentuh area Rp13.200.

Menurutnya, meski didukung oleh sentimen domestik seperti seven days reverse repo rate dan optimisme terhadap perbaikan ekonomi, pelaku pasar tampak masih terpaku terhadap ketidakpastian yang terjadi di AS.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

"Kini Rupiah terus mencari area support-nya (target batas bawah) Rp13.249 dan resistance (target batas atas) Rp13.207. Cermati sentimen yang ada yang mampu memengaruhi laju rupiah," kata dia di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2016.

Reza menjabarkan, komentar pejabat The Fed yang cenderung mengacu pada konferensi tahunan di pekan ini mampu mengantarkan penguatan dolar, dan berdampak pada pelemahan mata uang Asia seperti Yen, Yuan, Won, termasuk rupiah.

Rupiah Mulai Menguat ke Level Rp 16.172 per Dolar AS

Pelemahan yang dialami mata uang Asia merupakan imbas jangka pendek atas reaksi pelaku pasar terhadap komentar tersebut, sehingga berdampak pada adanya tekanan aksi jual para pelaku pasar.

"Rupiah pun menjadi sulit keluar dari tekanan, sehingga masih cenderung melanjutkan pelemahannya," tuturnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

OJK menilai bahwa risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024