80% Buatan Lokal, Pabrik Semen Rembang Jadi Paling Canggih

Pabrik Semen Rembang Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Pembangunan pabrik Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah kini telah mencapai tahap akhir dengan progres mencapai 94,4 persen. Pabrik yang rencananya diuji coba September mendatang itu menjadi pabrik paling canggih yang dimiliki oleh PT Semen Indonesia.

Terdampak Virus Corona, Penjualan Semen Baturaja Turun 20 Persen

Head of Engineering and Construction PT Semen Gresik, Heru Indra Wijayanto, mengatakan, pembangunan pabrik semen Rembang nantinya berkapasitas produksi tiga juta ton semen per tahun. Pembangunannya kini sudah berjalan selama 31 bulan sejak Februari 2014 lalu.

"Pabrik ini dikonsep dengan teknologi paling modern dan paling canggih dari seluruh pabrik yang dimiliki Semen Indonesia saat ini. Nilai investasinya Rp4,452 triliun, " kata Heru disela tinjauan pabrik Semen Gresik di Rembang, Selasa, 23 Agustus 2016.

Mensos Ingin Warga Punya Saham PT Semen Indonesia di Rembang

Pabrik berplat merah itu dibangun di atas lahan seluas 54 hektare dengan area tambang seluas 405 hektere. Ada dua kecamatan dan lima desa yang masuk dalam ring I pabrik ini. Masing-masing, Kecamatan Gunem meliputi Desa Tegaldowo, Timbrangan, Pasucen, dan Kajar serta Desa Kadiwono di Kecamatan Bulu, Rembang.

"Untuk bahan baku semen baru akan habis dalam kurun waktu 130 tahun," imbuh Heru.

Bupati Rembang Klaim Lebih Banyak Warga Dukung Pabrik Semen

Uniknya, pabrik canggih milik PT Semen Indonesia ini justru desain dan rancangannya menggunakan 100 persen ahli asal Indonesia. Begitu juga penggunaan peralatan yang 80 persen memakai produk buatan anak bangsa.

"Impor hanya sekitar 20 persen meliputi beberapa peralatan saja. Seperti alat berdiameter besar dengan tingkat presisi tinggi. Itu memang kita impor, " jelasnya.

Beroperasinya pabrik Semen Rembang, lanjut Heru, juga akan memberikan dampak penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup signifikan di Rembang. Khususnya warga yang berada di ring I pabrik akan terserap sebanyak 1.079 orang.

"Khusus tenaga kerja di Jawa Tengah (Jateng) selain Rembang kita butuh 1.181 orang. Sementara di luar Jateng sebanyak 2.919 orang, " tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya