Minim Sentimen Positif, Rupiah Rawan Terkoreksi

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Laju perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini diprediksi cenderung tertekan, seiring dengan sikap wait and see pelaku pasar jelang pertemuan The fed.

Loyo, Rupiah Dibuka Melemah Jelang Libur Lebaran Idul Fitri

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah tidak  signifikan seiring masih minimnya sentimen positif. Pada perdagangan kemarin rupiah menguat tipis empat poin (0,03 persen) ke level Rp13.222 per dolar AS.

"Sementara pelaku pasar makin pesimis terkait realisasi tax amnesty hingga akhir bulan Agustus sehingga  membuat laju rupiah masih bergerak tertekan di pekan ini," kata dia di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2016.

Rupiah Melemah jadi Rp15.906, Dipicu Solidnya Ekonomi AS

Reza meramalkan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.232 hingga Rp13.207 per dolar AS. "Cermati sentimen yang ada yang mampu memengaruhi laju rupiah," ujarnya.

Selain itu, Reza menjabarkan, pergerakan laju dolar AS sempat tergelincir terimbas aksi ambil untung setelah menguat signifikan pada perdagangan beberapa hari terakhir.

Masih Loyo, Rupiah Dibuka Melemah Nyaris Tembus Rp 16 Ribu per Dolar AS

"Laju dolar terlihat melemah sekitar 0,2 persen sampai 0,6 persen terhadap mata uang lainnya seperti euro, poundsterling, dolar Australia, maupun dolar New Zealand," tuturnya.

Menurutnya, pelaku pasar terlihat masih menunggu pidato Janet Yellen yang akan digelar pada akhir pekan ini sekaligus menunggu rilis produk domestik bruto  AS di kuartal II.

Sementara dari dalam negeri masih minim sentimen, sehingga laju rupiah pun tidak banyak mengalami perubahan dari sebelumnya meskipun laju dolar sempat melemah tipis .

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya