- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di depan seluruh anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memaparkan bahwa Indonesia memiliki peluang menjadi satu dari 10 negara dengan kekuatan perekonomian terbesar di dunia.
“Indonesia diproyeksikan menjadi negara terbesar ke-7 di dunia pada 2030. Indonesia dianggap sebagai negara yang cukup diperhitungkan,” jelas Menkeu dalam rapat kerja bersama Komisi VI di gedung parlemen Jakarta, Rabu 24 Agustus 2016.
Peluang tersebut, ditegaskan Sri Mulyani bisa tercapai, dengan catatan pemerintah mampu mengelola perekonomian nasional dengan baik. Menurutnya, sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, peluang untuk menjadi motor penggerak ekonomi dunia pun bisa tercapai.
Apalagi, lanjut dia, Indonesia juga didukung dengan bonus demografi yang relatif besar. Bahkan sejatinya, apabila dibandingkan dengan negara ekonomi terbesar kedua, Tiongkok, tingkat populasi di Indonesia jauh lebih bisa memberikan kontribusi lebih terhadap perekonomian global.
“Walaupun Tiongkok saat ini kekuatan ekonomi terbesar kedua, prospeknya akan sangat menantang, karena dihadapkan pada kondisi demografi yang menua. Ini yang menyebabkan Tiongkok mengalihkan ekonominya ke sektor yang high value added,” katanya.
Maka dari itu, perencanaan kebijakan yang matang pun menjadi prioritas yang harus dilakukan oleh pemerintah ke depan. Menkeu mengatakan, meskipun berpeluang menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, bukan berarti jalan untuk menuju ke arah sana jauh lebih mudah.
“Pemerintah terus melakukan upaya untuk membuat potensi negara ini terealisasi. Tapi kami juga menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya.
Sri Mulyani Janjikan Insentif ke Perusahaan Peduli Perubahan Iklim
Menkeu Sri Mulyani memastikan bahwa saat ini pemerintah juga tengah mengembangkan pembiayaan inovatif terkait hal tersebut.
