Anjloknya Harga Minyak Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berpeluang mengalami pelemahan, setelah pergerakan harga minyak mentah dunia anjlok akibat adanya penambahan stok minyak di AS.

Bank Indonesia Proyeksi Dolar AS Bakal Anjlok di Semester II-2024

Seperti diketahui nilai tukar rupiah kemarin ditutup terkoreksi 30 poin (0,23 persen) ke posisi Rp13.252 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.235-Rp13.287.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, sentimen positif untuk pasar uang Indonesia ternyata belum cukup kuat. Harga minyak dunia yang cenderung melemah disertai laju dolar AS yang menguat jelang pertemuan The Fed di akhir pekan ini membuat Rupiah masih sukar untuk berbalik menguat.

Rupiah Menguat Pagi Ini, tapi Berpotensi Balik Melemah

"Target batas bawah di level Rp13.257 dan target batas atas di level Rp13.210 per dolar AS. Cermati sentimen yang ada yang mampu mempengaruhi laju rupiah," kata dia di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2016.

Pelemahan rupiah, kata Reza, masih terjadi jelang akhir pekan di mana akan diumumkannya data-data ekonomi penting, salah satunya laporan pertumbuhan produk domestik bruto kuartal dua AS. Data ekonomi ini akan menjadi bahan pertimbangan The Fed dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan moneter tingkat suku bunganya.

Rupiah Dibuka Stagnan di Rp 15.810 per Dolar AS

"Sebelumnya kami sampaikan Laju mata uang rupiah cenderung sideways (datar) pada perdagangan kemarin," ujarnya.

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu, 27 Maret 2024, sebesar 48 poin atau 0,31 persen ke Rp 15.841 per dolar AS

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024