Kinerja Ekonomi Lambat, Jokowi Tak Segan Rombak Kabinet

Presiden Jokowi saat pencanangan program pengampunan pajak
Sumber :
  • Kris - Biro Pers Setpres

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal perombakan di jajaran menteri di kabinetnya. Hal itu dirasa perlu agar target-target yang telah ditetapkan dapat terwujud sesuai rencana.

AHY jadi Menteri ATR/BPN, Mardani PKS: Welcome to The Jungle

Jokowi mencontohkan, soal kemudahan investasi misalnya. Saat ini Indonesia masih ada di peringkat 109 di dunia, angka itu harus diturunkan. Sebab, negara tetangga lainnya seperti Malaysia di peringkat 18, Thailand 49 dan Singapura peringkat pertama, harus dikejar.

Jokowi menargetkan menterinya untuk posisi kemudahan berinvestasi di Indonesia tahun depan mencapai peringkat 40.

Jokowi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN di Istana, Moeldoko ke Mana Tak Nongol?

"Saya minta 40. Menteri-menteri (bilang) sulit pak. Ya itu tugasnya menteri. Saya mintanya 40. Prosesnya, step-nya, silakan dibicarakan. (Menteri menawar) Kalau 60 mungkin. Nggak, saya nggak mau ditawar," tegas Jokowi, dalam pidato pembukaannya pada acara Silaturahmi dan dialog nasional Ikatan Senior Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Hotel Rafles, Kuningan Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2016.

Fokus pemerintah, kata Jokowi, adalah keterbukaan dan kompetisi ekonomi di tingkat global. Sehingga, aturan-aturan yang menghambat investasi akan dipangkas.

Jokowi Lakukan Reshuffle, Ini Deretan Menteri Terbaru Kabinet Indonesia Maju

Termasuk, berbagai aturan yang ada di kementerian-kementerian juga dirombak. Budaya kerja keras di jajarannya juga harus digenjot.

Menurut Jokowi, itu harus dilakukan untuk menghadapi era persaingan. Sehingga, kementerian mana saja yang menyulitkan maka ia menegaskan akan diobrak-abrik. 

Jokowi menegaskan, kinerja ekonomi yang melambat tidak boleh dibiarkan. Kekurangan dan penghambat harus dirombak dan diperbaiki menyeluruh, tidak boleh setengah-setengah. 

"Bawahan tidak siap ganti, dirjen tidak siap ganti, kepala-kepala bagian tidak siap ganti. Detik itu juga saya ganti," tutur Jokowi.

Kata Jokowi, dalam mengejar ini, tidak boleh perbaikan kecil. Tetapi, harus total dan menyeluruh. Sehingga, bisa mengejar ketertinggalan.

"Perbaikan kecil enggak bisa, harus diobrak-abrik. Kalau kita tidak berani melakukan terobosan, ya gini-gini aja," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Acara silaturahmi dan dialog nasional ini dihadiri sejumlah pengusaha seperti Oesman Sapta selaku Ketua Umum ISHI, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Syarif Cicip Soetardjo, Siswono Yudhohusodo, Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua DPD Irman Gusman. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya