IHSG Berpotensi Menguat Pekan ini, Ini Pendorongnya

Papan elektronik IHSG
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

VIVA.co.id – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini akan dipengaruhi oleh data perekonomian terbaru yang akan di rilis pada awal bulan mendatang. Perkiraan angka inflasi terlihat masih akan cukup terkendali sehingga dapat menopang kenaikan lanjutan IHSG.

Harga Sahamnya Kerap Anjlok, Pihak GOTO Akhirnya Buka Suara

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengungkapkan, potensi penguatan masih terlihat cukup besar. Sementara, setiap peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian.

"IHSG masih terus berjuang melepas diri dari fase konsolidasi di tengah capital inflow (arus modal masuk) yang masih terus membanjiri pasar modal Indonesia," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin, 29 Agustus 2016.

Siapkan Rights Issue, J Trust Bank Bidik Tambahan Modal Rp1,2 T

Terlihat, hingga akhir pekan kemarin IHSG masih mencatatkan kenaikan sebesar 0,42 persen dengan tercatat sepanjang pekan sebesar Rp40,1 miliar. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang masih cukup tinggi terhadap pertumbuhan perekonomian dalam negeri.

"Di mana langkah sigap dari pemerintah dalam menghadapi gejolak perekonomian terlihat cukup baik dan diharapkan pelaksanaan juga dapat cepat  sehingga dapat semakin memperkuat kepercayaan investor terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia," tuturnya.

IHSG Dibuka Menguat, Investor Soroti Data Inflasi

William meramalkan, IHSG pada awal pekan ini masih akan berpotensi menguat dengan target batas bawah di level 5.386, sementara target batas atas di posisi 5.500.

Dengan demikian, Wiliam memberikan sembilan saham rekomendasi untuk di akumulasi pembeliannya oleh investor, diantaranya, PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK (ICBP), PT Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Kemudian, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya