Proyek 35 Ribu MW Molor Hingga 2020

Ilustrasi instalasi listrik
Sumber :

VIVA.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW) molor dari jadwal. Proyek yang direncanakan akan beroperasi penuh pada 2019 mendatang, justru molor setahun setelahnya.

Terimbas COVID-19, Proyek Pembangkit Listrik 2020 Cuma 55 Persen

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, mengungkapkan, masalah pengadaan lahan dan tanah menjadi penyebab utama molornya pembangunan mega proyek tersebut.

"Ada beberapa hal masalahnya. Di antaranya, proses pengadaan dan kedua masalah tanah," jelas Jarman saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin 29 Agustus 2016.

Kualitas SDM Hambat Proyek 35 Ribu Megawatt, Peran Swasta Dibutuhkan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman, yang merangkap jabatan sebagai Pelaksana Menteri ESDM, Luhut Binsar Padjaitan menyatakan, pada 2019 mendatang hanya sekitar 25 ribu MW yang dapat dioperasikan.

Sementara 10 ribu MW sisanya, masih dalam tahap commercial operation date atau kemungkinan bisa beroperasi penuh pada tahun 2020 mendatang. Jarman mengaku akan kembali mengecek permasalahan tersebut.

Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Target Bikin Proyek 35 Ribu MW Mandek

"Saya belum cek. Ada beberapa. Nanti tanya ke Dirut PLN (Sofyan Basir) deh," ucapnya.

PLTS di Desa Motihelumo, Gorontalo

PLN Janji Bangun Pembangkit EBT Usai Proyek 35 Ribu MW Selesai

PLN menyiapkan dua program dukung EBT, yaitu pencampuran biomassa ke PLTU batu bara atau co-firing dan konversi PLTD ke EBT.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2021