Sentimen Negatif Ekonomi Global Ini Masih Bayangi Rupiah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dibayangi adanya sentimen negatif dari global. Pelaku pasar diharapkan berhati-hati pada pelemahan lanjutan setelah kemarin ditutup terkoreksi 55 poin ke level Rp13.267 per dolar AS.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengungkapkan, indeks dolar kembali menguat pascapidato Janet Yellen yang mengindikasikan akan ada kenaikan suku bunga AS pada bulan September. Hal itu menyebabkan laju rupiah cenderung melanjutkan pelemahan.

"Kini posisi rupiah terancam kembali berada di area Rp13.300. Kini rupiah bergerak di kisaran support (target batas bawah) Rp13.365 serta target batas atas (resistance) Rp13.247 per dolar AS," ujarnya Reza kepada VIVA.co.id, Selasa, 30 Agustus 2016.

Rupiah Stagnan di Rp 15.800 per Dolar AS

Tak hanya rupiah, menurut Reza respons negatif investor pasar keuangan tersebut, juga membuat mayoritas mata uang dunia cenderung melemah pada perdagangan kemarin.

"Penguatan yang terjadi lebih disebabkan oleh pelemahan dolar Amerika yang hanya bersifat jangka pendek. Rupiah berpeluang berbalik melemah apabila sentimen global cenderung lebih banyak direspons pelaku pasar dibandingkan sentimen dari dalam negeri," tuturnya.

Rupiah Senin Pagi Menguat Terdorong Suntikan Dana Bank Sentral China

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia, rupiah kemarin ditutup pada level Rp13.275 per dolar. Melemah dari penutupan perdagangan keuangan akhir pekan lalu yang berada di level Rp13.242 per dolar.

Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.

Rupiah Tumbang ke Level Rp 15.884 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024