Tak Pernah Promosikan Properti ke Tiongkok, MWS Sasar WNI 

Ilustrasi pluit city
Sumber :

VIVA.co.id – PT Muara Wisesa Samudra (MWS), anak perusahaan dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), emiten sektor properti nasional, menegaskan bahwa seluruh materi promosi (marketing tools) proyek properti di Pluit City disiapkan untuk pengumpulan minat loyal customer APL, khususnya warga negara Indonesia. 

Dampak Tax Amnesty Periode I ke Properti Masih Landai

Penegasan ini,, sekaligus menjadi bantahan MWS terhadap video profil properti Pluit City di media sosial yang seolah-olah mempersepsikan proyek properti di Utara Jakarta itu diperuntukkan bagi Warga Negara Asing (WNA), khususnya Tiongkok.

Marketing Director MWS, Matius Jusuf, mengatakan, video profil properti berbahasa Mandarin yang kini banyak beredar di media sosial merupakan bagian dari program pengenalan produk yang dipersiapkan untuk Pluit City. 

Ketua REI Baru Harus Paham Kondisi Lapangan

Menurut dia, MWS dengan sengaja membuat video profil tersebut dalam tiga versi, yaitu Bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin untuk menghargai keragaman budaya dan bahasa masyarakat Indonesia.

“Tidak ada program pengenalan produk proyek Pluit City di Tiongkok, apalagi penjualan. Selama ini program pengenalan produk Pluit City masih pada batas pengumpulan minat dari pelanggan loyal kami, khususnya Jakarta yang populasinya terus meningkat pesat," Jelas Matius dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 30 Agustus 2016.

Percepat Sejuta Rumah, Fokus Hari Bila Jadi Ketua REI

Dia mengungkapkan, tuduhan penjualan properti kepada WNA asal Tiongkok tersebut tentu bisa dibantah dengan peraturan di dalam negeri yang masih sulit dan tidak menguntungkan bila properti dijual ke non WNI. 

Sebagai anak perusahaan publik, Matius menambahkan, MWS senantiasa menjunjung tinggi dan taat terhadap setiap regulasi yang berlaku. Sebab itu, perusahaan tidak mungkin melakukan tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan. 

MWS berharap, isu terkait video profil properti berbahasa mandarin tersebut dapat segera dihentikan. “Isu yang tidak benar seperti ini, jika terus dikembangkan hanya akan merugikan kita semua. Sektor properti adalah salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional dengan multiplier effect yang sangat besar dan luas,” ujar Matius. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya