Minyak Mentah Tertekan Penguatan Dolar AS

Ladang minyak/Ilustrasi.
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Harga minyak internasional turun hampir dua persen merespons penguatan dolar Amerika Serikat saat ini. Investor juga khawatir minyak mentah kelebihan pasokan, karena Iran mengatakan akan mencapai produksi puncaknya dalam waktu dekat. 

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Dilansir dari Reuters, Rabu 31 Agustus 2016, minyak mentah berjangka Brent, pada perdagangan Selasa waktu setempat, turun 78 sen atau 1,6 persen ke level US$48,48 per barel.

Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), jatuh 50 sen atau satu persen ke level US$46,48 per barel. Pada perdagangan Senin, penurunan juga terjadi sekitar satu persen karena sebab yang sama.

Rupiah Stagnan di Rp 15.800 per Dolar AS

"Hal ini hanyalah cerita ekonomi di mana kekuatan dolar menghantui harga minyak mentah AS," ujar pedagang minyak di Timespreds WTI di Tyche Capital Advisor, New York. 

Indeks dolar AS telah mengalami reli kenaikan sejak Jumat pekan lalu. Setelah Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, dalam pidatonya meningkatkan harapan akan kenaikan suku bunga acuan di negara tersebut. 

Rupiah Senin Pagi Menguat Terdorong Suntikan Dana Bank Sentral China

Penguatan dolar membuat mata uang greenback itu mahal bagi pedagang minyak yang menggunakan mata uang lain. 

Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.

Rupiah Tumbang ke Level Rp 15.884 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024