Perbaiki Data Lembaga Keuangan, OJK Gandeng BPS

Kerja sama OJK dan BPS
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan penandatanganan nota kesepahaman, atau memorandum of understanding (MoU) untuk meningkatkan kerja sama kedua belah pihak di bidang statistik dan jasa keuangan. 

Wah, Masih Ada 160 Ribu Wisatawan Asing Masuk RI di Tengah Covid-19

Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad dan Kepala BPS Suryamin di Gedung Soemitro Djojohadikusumo, OJK, Jakarta, Rabu 31 Agustus 2016. 

Muliaman mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya kerja sama ini. Menurutnya, OJK memiliki komitmen memperbaiki data di lembaga jasa keuangan. 

Inflasi Mei 2020 Cuma 0,07 Persen, Permintaan Selama Ramadhan Anjlok

"Bagi kami, komitmen data itu penting dan banyak data yang harus dirapikan, agar pengambilan keputusan menjadi lebih baik. Namun, secara internal juga siapkan SDM untuk rapikan, sekaligus samakan data," kata Muliaman. 

Sementara itu, Suryamin menerangkan, dalam menghasilkan beberapa produk statistik di bidang finansial, BPS membutuhkan data-data penting lembaga keuangan, agar dapat menggambarkan potensi dan perkembangan riil sektor keuangan dalam perekonomian nasional. 

OJK Jangan Matikan Koperasi Digital Pakai Label Pinjaman Online Ilegal

"Melalui MoU ini, kami akan menggali informasi, misalnya secara umum adalah PDB (pertumbuhan domestik bruto) dari sisi sektor keuangan, dan kalau hasilnya sudah didapatkan, maka akan dimanfaatkan juga oleh OJK dan pemerintah untuk berbagai kebijakan," kata Suryamin. 

Dijelaskannya, Indonesia sebagai anggota G-20 memiliki konsekuensi melaksanakan 20 rekomendasi yang tertera dalam Data Gaps Initiative (DGI). Salah satu dari rekomendasi tersebut adalah penyusunan sectoral accounts and balance sheets (SAB) di masing-masing negara. Rekomendasi ini juga merupakan prioritas utama dalam rekomendasi DGI itu. 

Di Indonesia, BPS ditugaskan sebagai lead agency dalam menyusun SAB. "Yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan OJK, BI dan Kementerian lainnya," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya