Bos BCA Ungkap Alasan Mengapa Ekonomi RI Belum Efisien

Presiden Director & CEO PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja berpendapat, salah satu yang membuat perekonomian Indonesia belum efisien, adalah kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih sulit meninggalkan transaksi keuangan secara tunai.

Tarif QRIS Harus Ditunda, Gus Imin: UMKM Baru Bangkit

Padahal, menurut dia, penyediaan uang tunai memiliki biaya operasi yang lebih tinggi dibanding non tunai, sehingga menjadi beban bagi perbankan. Sebab, dibutuhkan biaya perawatan mencakup asuransi, transportasi, serta biaya lainnya terkait yang harus dilakukan secara berkala.

"Salah satu biaya terbesar dari operasi bank itu menyediakan uang tunai, ketika sudah jadi payment, bank itu cost-nya mahal. Hal ini yang membuat ekonomi Indonesia belum efisien, karena kita belum tinggalkan cash society," kata dia di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.

Keseruan Bertransaksi Non Tunai Menggunakan QRIS BNI Mobile Banking di BNI Java Jazz Festival 2023

Menurut Jahja di era perkembangan teknologi yang semakin masif, uang digital akan menjadi fasilitas pembayaran yang dibutuhkan di masa depan. Meski demikian, ia mengaku, memang saat ini kartu pengganti uang elektronik, BCA Flazz yang dikeluarkannya, belum menyumbang profit bagi perusahaan.

"Flazz memang free, enggak pake biaya apa-apa. Kami hanya berharap, pada endapan di mana maksimum saldo Rp1 juta. Biasanya dipakai untuk transportasi, parkir, dan transaksi di restoran-restoran," tuturnya. (asp)

Prioritaskan Layanan Prima, Transaksi Non Tunai Makin Diandalkan
Peluncuran Mandiri Contactless Solution

Dorong Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Pamer Layanan Mandiri Contactless

Bank Mandiri secara konsisten terus meningkatkan pemanfaatan transaksi non-tunai untuk mendorong efisiensi dan kenyamanan layanan digital nasabah.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2023