BPS Ungkap Pendorong Deflasi Agustus

Badan Pusat Statistik
Sumber :
  • VIVAnews/R. Jihad Akbar.

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, deflasi sebesar 0,02 persen pada Agustus 2016, didorong oleh beberapa faktor. Deflasi yang terjadi, juga tercatat yang terendah sejak 15 tahun.

Heru Budi Bongkar Biang Kerok Inflasi Jakarta, Tarif Listrik-Harga Pangan

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo menjabarkan, penurunan harga bahan pokok, setelah hari raya Lebaran mulai terasa pada Agustus. Hal itu menjadi pendorong utama terjadinya deflasi.

Di antaranya, daging ayam ras yang turun 3,48 persen, wortel turun 21,6 persen, tomat sayur turun 10,21 persen, dan bawang merah sebesar 3,32 persen.

BPS Catat Inflasi Februari 0,37 Persen, Disumbang Beras hingga Cabai Merah 

"Setelah Lebaran (harga) turun sangat tajam, karena Lebaran terjadi di awal bulan, dan dia naik di situ," ujar Sasmito di kantornya, Kamis 1 September 2016.

Selain itu, sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga menjadi kelompok terbesar penyumbang terjadinya deflasi pada Agustus 2016. Utamanya, dari tarif angkutan kota yang turun 11,8 persen dan tarif angkutan udara yang turun 5,2 persen.

BPS Catat Inflasi RI Januari 2024 0,04 Persen, Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Meski begitu, komponen pendidikan, rekreasi, dan olahraga justru mengalami inflasi sebesar 1,18 persen. Selain itu, komponen lain seperti minuman, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi sebesar 0,41 persen.

Sasmito meyakini, untuk kelompok pendidikan pada bulan ini tidak akan terlalu memberikan pengaruh yang cukup signifikkan terhadap perkembangan Indeks Harga Konsumen.

"September saya kira back to normal, karena tidak ada isu mendasar. Mungkin uang kuliah sudah mulai terasa, tetapi mungkin tidak akan sebesar sekarang, sampai 0,05 persen," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya