Rupiah Akan Kembali Teruji

Mata uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih terus berjuang melawan tekanan meski kemarin ditutup menguat tipis satu poin atau 0,01 ke posisi Rp13.269 per dolar AS.

Rupiah Melemah, BI Koordinasi dengan Pemerintah Lakukan Langkah Stabilisasi

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, kini laju rupiah kembali menguji level target batas bawah atau support-nya di level Rp13.287, di mana masih terdapat kecenderungan untuk tertekan. Sedangkan, target batas atas berada di Rp13.245 per dolar AS.

Reza menjabarkan, dirilisnya data Inflasi Indonesia di Agustus dengan deflasi 0,2 persen (month to month), atau Inflasi 2,79 persen YoY (year on year) atau berada di bawah ekspektasi konsensus sebesar 3,02 persen serta data Manufaktur Indonesia di bulan Agustus 50,4 (vs 48,4) masih gagal menopang laju rupiah.

Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS

"Para pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual pascamelemahnya harga minyak dunia sekitar tiga persen sehingga mengantarkan pergerakan minyak dunia di level US$44,8 per barel," kata dia di Jakarta, Jumat, 2 September 2016.

Melemahnya harga emas dan minyak dunia, kata Reza, membuat mata uang Asia khususnya negara berkembang tak berdaya terhadap greenback atau mata uang dolar AS. 

Rupiah Melemah Tertekan Konflik Iran Vs Israel, Begini Respons BI

"Keadaan tersebut tergambarkan pada mata uang Yen, Yuan, dan Rupiah yang bergerak variatif cenderung melemah. Lalu, EUR turut tertekan terhadap USD meski GBP, AUD, dan NZD dapat menguat terbatas terhadap USD. Dari dalam negeri masih minimnya sentimen positif membuat laju Rupiah tidak banyak mengalami perubahan," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Rupiah Sentuh Rp 16.128 per Dolar AS, Airlangga: Sedikit Lebih Baik dari Malaysia dan China 

Nilai tukar rupiah hari ini sudah bertengger di atas Rp 16.000 tepatnya di Rp 16.128 per dolar AS. Pelemahan rupiah salah satunya dipicu oleh memanasnya konflik di Timur

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024