Bulog Minta Izin Tambahan Impor 70 Ribu Ton Daging Kerbau

Pasar Kerbau Toraja
Sumber :
  • ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA.co.id – Perusahaan Umum Badan Urusan logistik (Bulog) menargetkan, impor daging kerbau sebanyak 10 ribu ton sudah masuk ke Indonesia, sebelum akhir September 2016. Daging kerbau yang diimpor seluruhnya berasal dari negara India.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, saat kampanye daging kerbau di kantor Bulog, bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Hingga kini, kata dia, impor daging kerbau yang masuk ke Indonesia sudah mencapai 720 ton. 

"Harapannya bahwa sebelum September tutup, 10 ribu (ton darging kerbau) ini sudah masuk. Kenapa? Karena ini menjadi test case dan akan kita susul dengan importasi berikutnya, agar betul-betul terjadi pemenuhan daging kerbau ke masyarakat, " kata Djarot di kantornya, Jumat 2 September 2016. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Tak tanggung-tanggung, Djarot mengaku meminta izin impor yang lebih besar kepada kementerian Perdagangan. Izin impor daging kerbau yang diajukan adalah sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016. 

"Kami baru minta izin dari pak mendag, sudah dapat dukungan dari menteri BUMN, juga sudah dapat dukungan dari menko (perekonomomian), tinggal sekarang minta izinnya. 70 ribu itu tambahannya. Ini kan, baru 10 (ribu)," terang Djarot. 

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Djarot mengungkapkan, harga daging kerbau yang dijual maksimum adalah sebesar Rp65 ribu. Saat ini, kata dia, daging kerbau impor dari India, baru tersebar di pulau Jawa. Namun, jika pulau lain nantinya membutuhkan, akan disebar dengan harga eceran masih Rp65 ribu dan tambahan ongkos kirim. 

"Di luar Jawa, kami masih belum. Tetapi, kalau memang membutuhkan baru akan kita berikan dengan harga eceran Ro65 ribu, plus ongkos yg sekitar Rp800-900 per kilo," ungkap Djarot. (asp)

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024