Tunggu The Fed, Rupiah Bergerak Terbatas

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, masih harus berusaha  untuk dapat kembali melaju di zona hijaunya, di tengah ketidakpastian The Fed dalam menentukan suku bunga.

Rupiah Loyo Senin Pagi Dipicu Data Inflasi AS

Menurut Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, saat pelaku pasar cenderung menunggu data tenaga kerja AS, laju dolar AS bergerak melemah, sehingga di satu sisi menguntungkan laju rupiah. Secara intraday, rupiah sempat menguat hingga level Rp13.220 per dolar AS, sebelum akhirnya kembali ke area Rp13.266.

"Kini, rupiah cenderung bergerak datar sambil menunggu konfirmasi sentimen selanjutnya. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.287 - Rp13.245. Cermati sentimen yang ada," ujarnya di Jakarta, Senin 5 September 2016.

Rupiah Loyo Pagi Ini Tertekan Data Inflasi Produsen AS

Reza mengatakan, jelang diumumkannya data tenaga kerja AS, pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung terhadap dolar AS dan berimbas pada pelemahan dolar itu sendiri.

"Keadaan tersebut, membuat mayoritas mata uang dunia bergerak menguat terhadap dolar AS, dalam jangka pendek di akhir pekan," tuturnya.

Rupiah Loyo Lagi Pagi Ini ke Level Rp 15.580 per Dolar AS

Reza menambahkan, laju rupiah pun juga memanfaatkan kondisi tersebut. Tetapi, karena dari dalam negeri masih minim sentimen positif, penguatan mata uang Garuda pun cenderung terbatas. (asp)

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Rupiah Loyo Dibayangi Penurunan Surplus Neraca Dagang RI

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi akan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 19 Maret 2024. 

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024