Akhir September Pemerintah Tambah Utang Rp20 Triliun

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan akan menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri 013 pada masa penawaran mulai 29 September sampai dengan 20 Oktober 2016. Adapun dana yang ditargetkan terkumpul mencapai Rp20 triliun.

Garuda Indonesia Raup Laba US$251,9 Juta pada 2023

"Dari ORI yang akan diluncurkan ini ditargetkan sebesar Rp20 triliun," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di kantornya, Senin 5 September 2016.

Dalam penjualan obligasi atau surat utang tersebut, pemerintah pun membidik para investor dari kalangan masyarakat seperti pegawai swasta dan profesional, wiraswasta, pegawai dari otoritas/BUMN/BUMD, Ibu rumah tangga, PNS, TNI dan Polri, pensiunan hingga pelajar. 

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

"Supaya enggak terfokus pada satu kelompok. Edukasi sambil kontribusi. Kami bersaing dengan deposito supaya attractive. Ke depan kami akan pragmatis," kata dia. 

Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi berbagai produk Surat Berharga Negara (SBN).  "Dan kami tidak akan tinggalkan ritel. Apakah tetap empat (produk). Ini juga sebagai evaluasi," jelasnya.

Pemilu Lancar Digelar, Intip Prospek Investasi Reksa Dana dan Deposito

Menurut dia, ORI merupakan salah satu instrumen investasi yang tepat dan dapat digunakan masyarakat sebagai tempat investasi yang dapat diandalkan. "Ini instrumen bonds yang bisa dibeli masyarakat. Biar mereka bisa bermain di pasar sekunder," kata dia. 

Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah juga telah meluncurkan ORI Seri 012 dengan masa penawaran pada 21 september 2015 hingga 15 oktober 2016. Surat utang minim risiko ini ditawarkan dengan kupon atau bunga sebesar 9 persen.
 

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 sebesar US$407,3 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan US$1,6 miliar dari Januari 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024