Wall Street Menguat di Tengah Isu Kenaikan Suku Bunga AS

Bursa Wall Street Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Saham di bursa Wall Street AS menguat pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu dinihari WIB, dipicu rencana kenaikan bunga oleh Bank Sentral AS atau The Fed.

Harga Minyak Dunia Sempat Tembus Rekor US$130 per Barel

Dilansir dari laman Reuters, Rabu 7 September 2016,  Dow Jones industrial average ditutup naik 46,16 poin, atau 0,25 persen, menjadi 18.538,12, S & P 500 naik 6,5 poin atau 0,3 persen menjadi 2.186,48 dan Nasdaq Composite .IXIC berakhir 26.01 poin, atau 0,5 persen menjadi 5.275,91.

Meskipun harga minyak berakhir lebih rendah, indeks energi S & P 500 naik 1,5 persen, dibantu oleh rencana akuisisi Enbridge dengan Spectra Energi (SE.N) senilai US$28 miliar. Saham Spectra melonjak 13,4 persen menjadi menjadi US$41.

Harga Minyak WTI Tembus US$116,5 per Barel, Level Tertinggi Sejak 2008

Saham Navistar (NAV.N) naik 40,7 persen menjadi US$19,79 setelah Volkswagen (VOWG_p.DE) setuju untuk memasok mesin untuk pembuat truk AS.

“The Fed belum mendapatkan dukungan untuk menaikkan suku bunga. Jadi kami melihat pasar merayap sedikit lebih tinggi hari ini," kata Senior Vice President BB & T Wealth Management, Bucky Hellwig, di Birmingham, Alabama.

Rusia Serang Ukraina, Harga Minyak Dunia Tembus US$100 per Barel

Bursa AS mendapatkan keuntungan dari tertundanya rencana kenaikan suku bunga The Fed. Kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed akan dilakukan pada bulan September.

Sekitar 6,6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,0 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

Ladang minyak/Ilustrasi.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

Harga minyak jatuh lebih dari lima persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan Senin.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022