Kenapa Pengembang Susah Jual Rumah Murah?

Suasana pameran perumahan.
Sumber :
  • FOTO ANTARA/R. Rekotomo

VIVA.co.id – Real Estat Indonesia (REI) menegaskan implementasi pembangunan proyek satu juta rumah yang diamanatkan kepada  pengembang terus dilakukan, demi meningkatkan kepemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Meski demikian, ternyata rumah yang telah terbangun sulit laku terjual.

Jokowi Tawarkan 34 Ribu Hektare Lahan IKN ke Pengusaha Real Estate: Gak Ada Gratisan!

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Banten, Soelaeman Soemawinata mengatakan, dalam program sejuta rumah pada 2015, REI Banten telah membangun sebanyak 6.700 unit dari total target sebesar 10 ribu unit. Untuk tahun ini sendiri juga ditargetkan sebanyak 10 ribu dan baru terbangun sebanyak 3500 unit. 

Dia mengeluhkan, susahnya untuk menjual rumah murah yang sudah tersedia tersebut. Hal itulah juga yang membuat minat pengembang kecil menjalankan program ini.

Joko Suranto, Crazy Rich Grobogan Jadi Calon Tunggal Ketua Umum REI

"Di kita, dari sisi pengembang, suplainya sendiri sudah cukup, sudah sampai 12 ribu malah, tapi bagaimana kecepatan kita meng-connect dengan market-nya. Marketnya itu kan ada pegawai negeri, pegawai swasta dan buruh-buruh pabrik," kata Eman sapaan akrabnya, Jakarta, Rabu 7 September 2016. 

Ia menjelaskan kendalanya, adalah jarak dari lokasi yang jauh dari kegiatan ekonomi dan sarana infrastruktur yang belum terbangun. Pengembang berfikir keras untuk menjual rumah murah tersebut. 

REI Sebut UU Cipta Kerja Jadi Tantangan Utama Sektor Properti di Tahun 2023

"Jadi dengan lokasi ini sangat berjauhan, ada yang 30 km, padahal kan si buruh ini mempunyai jarak maksimum dengan tempat kerjanya sendiri kan. Idealnya kan setengah jam pakai sepeda motor 10 atau 15 km," katanya. 

Meski demikian soal perizinan pembangunan, saat ini sudah terasa ada lebih mudah, sejak pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi di bidang perumahan. 

"Buktinya kan sekarang ini kan di setiap pabrik itu setiap sore itu ada ratusan angkot yang mengangkut ke lokasi-lokasi ke tempat dia menyewa rumah, itu sebenarnya potensial demand yang harus dijalankan," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya