- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Mengawali sesi I, indeks harga saham gabungan (IHSG) pagi ini, 8 September 2016, dibuka naik tipis 0,03 persen atau 1,71 poin ke level 5.383,06. Diperkirakan pergerakan IHSG akan terus melakukan reli kenaikan sepanjang hari.
Analis PT HD capital Tbk Yuganur Wijanarko memperkirakan, IHSG akan melakukan reli naik menuju area batas atas atau resistance secara psikologis ke level 5.410, seiring dengan tren penguatan indeks di pekan ini.
"Kami melihat aksi penjualan kaum beruang akibat volatilitas regional, bisa tertahan oleh pembelian saham big cap index drivers (Saham berkapitalisasi besar) dan (Saham) lapis dua pilihan," ujarnya di Jakarta.
Menurut Yuganur, aksi beli oleh kaum bullish merupakan bagian dari upaya memperkuat support atau batas bawah di level 5.310 yang selanjutnya bisa melakukan reli menembus 5.410 dan menuju level tertinggi dalam setahun terakhir di level 5.470.
Dengan demikian, jelas dia, adanya peluang bagi IHSG untuk bergerak reli naik, maka para pelaku pasar disarankan untuk mengakumulasi empat saham berikut ini:
1. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) dengan target trading di kisaran Rp590-620.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMD ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju resistance psikologis di kisran Rp590-620.
2. PT Timah (Persero) Tbk (TINS) dengan target trading di level Rp850.
Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp850.
3. PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan target trading di kisaran Rp8.550-8.650.
Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten big cap konglomerat ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan menuju kisaran Rp8.550-8.650
4. PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan target trading di kisaran Rp115-210.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di level Rp115-120.